Selasa 26 Jul 2011 08:15 WIB

Kisah Rosita, TKW yang Lolos dari Hukuman Pancung (2)

Red: cr01
Rosita Siti Saadah (kerudung putih), TKW asal Desa Cinta Langgeng, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, Jabar, yang lolos dari ancaman hukum pancung di Uni Emirat Arab, menemui Bupati Karawang, Ade Swara, di kantor bupati, Senin (27/6).
Foto: Antara/M Ali Khumaini
Rosita Siti Saadah (kerudung putih), TKW asal Desa Cinta Langgeng, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, Jabar, yang lolos dari ancaman hukum pancung di Uni Emirat Arab, menemui Bupati Karawang, Ade Swara, di kantor bupati, Senin (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI - Konsul Jenderal RI didampingi Minister Counsellor Konsuler dan Staf pada tanggal 15 Februari 2011 mengunjungi penjara Fujairah dan berkesempatan berdialog

langsung dengan Rosita.

Melalui jasa pengacara dan penerjemah yang disewa, KJRI Dubai berhasil membantu menyelamatkan Rosita dari ancaman hukuman mati (kisas) dengan dikabulkannya permohonan KJRI Dubai oleh Pengadilan Fujairah untuk memisahkan dakwaan Rosita dalam kasus perzinahan saja.

Ia pun bebas dari dakwaan pembunuhan dan hanya menjadi terdakwa kasus perzinahan. Sementara itu, proses persidangan kasus pembunuhan itu sendiri masih berlangsung di Pengadilan Fujairah hingga saat ini.

Dengan demikian, Rosita pun terbebas dari ancaman hukuman mati dan hanya dijatuhi hukuman penjara enam bulan karena terbukti melakukan perbuatan perzinahan, serta harus dideportasi ke negara asal segera setelah masa hukumannya berakhir.

Pemerintah UAE tidak melaksanakan hukuman pancung—sebagaimana yang dilakukan di Arab Saudi—terhadap terdakwa yang terbukti bersalah melakukan suatu pembunuhan di wilayah UAE.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement