REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Muamar Gaddafi menuduh NATO telah menewaskan sedikitnya tujuh orang dalam serangan di sebuah klinik kesehatan dan menghancurkan persediaan pangan, Senin, di kota Zliten di Libya barat.
Serangan di klinik kecil untuk penyakit menular itu terjadi antara pukul 08.00 dan 08.30 waktu setempat (pukul 13.00-13.30 WIB), kata seorang warga setempat kepada wartawan AFP yang termasuk di antara sejumlah wartawan asing yang melakukan lawatan yang dipandu ke kota itu.
Para wartawan itu menyaksikan sebuah bangunan yang hancur sepenuhnya, dengan tanda bulan sabit merah di pintu masuknya dan tanah diceceri dengan sarung tangan, botol oksigen, obat farmasi dan alat usungan, tapi tidak ada korban.
Lima mobil ambulans siap siaga ketika tim-tim pertolongan memeriksa puing bangunan untuk mencari kemungkinan korban lainnya.
Beberapa wartawan asing juga telah dibawa ke tempat lainnya di Zliten, tempat mereka melihat tiga gudang makanan yang hancur dan satu lainnya masih terbakar. Para pejabat pemerintah juga menyalahkan hal itu pada serangan udara NATO.
Di sekitar tempat itu, ratusan kantung beras, tomat dan minyak sayur membara dengan asap, sementara para pekerja pemadam kebakaran berusaha untuk memadamkan api.
Beberapa warga mengatakan serangan NATO itu terjadi pada sekitar pukul 3.00 waktu setempat (pukul 8.00 WIB).
Di kompleks yang sama, para wartawan juga melihat sebuah bangunan lainnya berpapan nama "Keamanan Pertanian" yang telah hancur samasekali.
Para pengingat pemerintah juga mengatakan pada wartawan-wartawan itu mengenai serangan udara lain Pakta Pertahanan Atlanti Utara pada Senin dini hari yang menimbulkan sejumlah korban sipil, meskipun mereka tidak menguraikan kejadiannya.
Zliten terletak di sekitar 150 kilometer di timur ibu kota Libya, Tripoli, markas besar pemimpin Libya Muamar Gaddafi, dan 60 kilometer dari wilayah kantung Misrata di Libya barat, kota terbesar ketiga Libya yang dikuasai pasukan pemberontak .