REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Timnas Merah Putih akan mewaspadai terjadinya gol cepat lawan seperti pada pertandingan Pra-Piala Dunia (PPD) 2014 melawan Turkmenistan di Stadion Olimpiade, Ashgabat, pada Sabtu (23/7) kemarin. "Kami tidak ingin kejadian di Turkmenistan terulang. Makanya semua pemain harus mewaspadai pemain lawan," kata pelatih timnas Indonesia, Wim Rijsbergen di Jakarta, Rabu (27/7).
Boaz Salossa dan kawan-kawan pada pertandingan pertama di Ashgabat harus kebobolan terlebih dahulu pada menit 11 oleh Vyacheslav Krendelev. Namun pada menit 29, M. Ilham mampu membuat kedudukan menjadi 1-1. Menurut dia, Turkmenistan pada pertandingan kedua di Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (28/7) besok dipastikan akan bermain dengan lepas.
Apalagi bermain di Jakarta didukung dengan kondisi lapangan bagus, berbeda dengan lapangan yang digunakan pertandingan pertama. Untuk itu, kata dia, Firman Utina dan kawan-kawan diharapkan mampu menguasai jalannya pertandingan agar lawan sulit untuk mengembangkan permainan. Pemain juga harus memanfaatkan dukungan dari suporter.
"Kita tidak mau bermain terburu-buru. Kita harus fokus pada kemenangan," kata mantan pelatih klub Ajax Amsterdam Junior, Belanda itu.
Pelatih asal Belanda itu menjelaskan, dengan target meraih kemenangan agar lolos keputaran ketiga Pra-Piala Dunia 2014, seluruh pemain yang turun diharapkan mengurangi kesalahan sendiri seperti pada pertandingan sebelumnya. Dengan meminimalisasi kesalahan sendiri, kata dia, maka proses transisi dari bertahan ke menyerang atau sebaliknya akan lebih mudah.
Hasilnya untuk menguasai permainan akan lebih mudah. "Saya yakin pertandingan besok, Kamis (28/7) akan seru," kata mantan pelatih PSM Makassar itu.