Kamis 28 Jul 2011 09:35 WIB

Jengkel pada Qaddafi, Inggris Usir Semua Diplomat Libya

Red: cr01
Menlu Inggris William Hague.
Foto: guardian.co.uk
Menlu Inggris William Hague.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Semua diplomat Libya telah diperintahkan untuk meninggalkan Inggris sebagai upaya untuk menunjukkan kepada Kolonel Qaddafi bahwa legitimasinya sebagai pemimpin sudah berakhir. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri Inggris William Hague.

"Staf kedutaan rezim Qaddafi diusir dan perwakilan Dewan Peralihan Nasional (NTC) diundang untuk menggantikan posisi mereka," kata Hague, Selasa (27/7), sebagaimana dilansir BBC. Hague mengatakan langkah ini jelas merupakan "pernyataan politik" resmi.

Duta besar Libya untuk Inggris, Omar Jelban, diusir pada Mei lalu. Diperkirakan masih ada delapan diplomat di kedutaan Libya di London. Jelban diminta pergi setelah kedutaan Inggris di ibukota Libya, Tripoli, diserang.

Pemberontak Libya dan pasukan pro-Qaddafi masih terlibat pertempuran, lima bulan setelah pergolakan dimulai terhadap pemerintahan Qaddafi. Sementara NATO tetap memberlakukan zona larangan terbang di atas Libya yang didukung PBB.

Pekan ini Hague menyiratkan bahwa Kolonel Qaddafi mungkin tidak perlu meninggalkan negaranya, namun harus turun dari kekuasaan. Hague juga memberikan garis besar langkah-langkah yang diambil untuk mencairkan aset guna membantu rakyat Libya dan NTC yang akan diperlakukan Inggris sebagai "satu-satunya pemegang kekuasaan di Libya".

sumber : BBC
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement