REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Andi Nurpati, tidak menghadiri rekonstruksi yang dilakukan penyidik di tiga lokasi berbeda terkait pemalsuan surat Mahkamah Konstitusi (MK). Menurut Andi, ia tidak merasa perlu ikut dalam rekonstruksi karena tidak ada peran dalam kasus tersebut.

"Memang peran saya apa? Memang saya lebih banyak di KPU dan Jak TV. Lagipula, akan ada (rekonstruksi) lagi," kata Andi Nurpati saat tiba di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (28/7).

Dalam pemeriksaan konfrontasi untuk pertama kalinya ini, Andi membawa beberapa dokumen yang akan menguatkan keterangannya. Dokumen tersebut terkait dengan tugas dirinya saat masih menjadi komisioner KPU maupun di MK.

Ia juga menyatakan kesiapannya untuk dikonfrontir dengan tersangka Mashuri Hasan dan saksi lainnya. Mengenai keterangannya yang dianggap berbeda dengan Mashuri Hasan, ia membantah telah memberikan pernyataan bohong kepada penyidik.

"Kalau tidak sama, maka itu memang lebih baik dikonfrontir saja. Peristiwanya sudah lama, dua tahun lalu," ujar politisi yang kini menjabat sebagai Ketua Divisi Komunikasi Politik Partai Demokrat ini.

Andi Nurpati tiba di Bareskrim Mabes Polri sekitar pukul 08.30 WIB. Ia turun dari kendaraan pribadinya yang berwarna hitam. Ia juga hanya didampingi beberapa staf kuasa hukumnya saat memasuki Bareskrim Mabes Polri. Kuasa hukum Andi Nurpati lainnya, Farhat Abbas, tiba sekitar 30 menit setelah Andi Nurpati masuk ke Bareskrim Mabes Polri.

Ikuti Whatsapp Channel Republika