REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON—Toleransi beragama di AS kembali diuji. Tak tanggung-tanggung, dalam rangka memperingati tragedi 11 September 2001 mendatang, sebuah buku berjudul “sensitif” segera dirilis ke publik AS. Judul buku tersebut “Islam Radikal : Apa yang Harus Anda Tahu”.
Si pengarang buku, James C. Denison, mengatakan kehadiran Islam radikal merupakan ancaman terhadap generasi penerus bangsa Amerika. Menurut dia, generasi penerus AS harus melanjutkan peperangan yang tengah dilancarkan dunia barat terhadap Islam radikal."Membunuh bin Laden tidak mengakhiri perang ini,” kata dia seperti dikutip prnewswire.com, Kamis (27/7).
Dikatakan Denison, keberadaan Islam radikal identik dengan pemimpin Al-Qaeda, Osama Bin Laden yang tewas, Mei lalu, dalam serangan pasukan Khusus AS, Navy Seal di Pakistan. Melalui buku ini, kata dia, masyarakat AS dapat membedakan Islam radikal dari dunia Islam. “Pertanyaan dasar yang muncul, dimana Tuhan saat tragedi 9/11 dan bagaimana kita bisa memenangkan perang ini,” kata dia.
"Ini kehormatan saya untuk mengetahui dan berteman dengan Muslim dari enam benua melalui dialog penuh hormat selama 30 tahun terakhir," kata Denison.
Tapi kenyataannya, kata dia, ancaman Islam radikal lebih nyata dan berbahaya daripada 10 tahun yang lalu. "Buku ini akan memberikan informasi kepada masyarakat Barat tentang apa yang mereka ketahui soal ancaman ini, dan mengapa Muslim radikal masih membenci kita, dan apa yang bisa kita lakukan tentang hal itu," kata dia.
Denison mengatakan ada dua prinsip yang membedakan Islam radikal. Pertama, ekstrimis berpendapat, Barat telah menyerang Islam sejak Perang Salib, dan karena itu Islam harus melawan melalui serangan kekerasan.
Kedua, Muslim radikal percaya dunia Barat terlibat dalam usaha menciptakan masyarakat demokratis di dunia Islam. Karena itu, dalam serangan yang berlangsung di Barat tidak ada korban yang tidak bersalah. “Dunia barat harus bertindak,” kata dia.
Buku Denison akan dirilis kepada publik AS pada bulan Agustus dengan banderol $ 13,99. Tepat 15 Agustus versi E-booknya melalui semua e-book situs utama penjualan.
James C. Denison, Ph.D., seorang pakar budaya dan mantan pendeta. Ia seorang yang aktif menulis untuk berbagai surat kabar dan jurnal di AS. Ia mendirikan Forum Denison untuk Kebenaran dan Budaya (DFTC), Februari 2009. Saat ini, Deniso bertugas di dewan Sistem Perawatan Kesehatan Baylor dan juga menjabar ketua dewan penasehat untuk Dallas Baptist University.