REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG--Tujuh dosen dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITA) Surabaya akan melakukan penelitian terkait pencemaran di laut Timor akibat tumpahan minyak PT TEP Australia 21 Agustus 2009.
"Saat ini ada tujuh dosen yang juga peneliti ITS sedang merancang program penelitian terkait pencemaran laut Timor," kata Ketua Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) Ferdi Tanoni ketika dikonfirmasi melalui telepon di Kupang, Kamis.
Menurut Ferdi pihaknya juga sedang membangun komunikasi dengan Exxon Foundation State Council, sebuah badan yang dibentuk di Alaska untuk menangani masalah tumpahan minyak di laut.
"Saya harap para peneliti dari ITS dan lembaga dari Alaska tersebut bisa bergabung untuk melakukan penelitian bersama tentang pencemaran di laut Timor," ujarnya.
Menurut rencana, kata dia, penelitian akan dilakukan pada pertengahan September 2011.
Secara terpisah Wakil Gubernur NTT Esthon Foenay mengatakan, saat ini Pemerintah Kabupaten dan Kota di NTT sedang mendata kerugian yang dialami akibat pencemaran tersebut.
"Sampai sekarang data pencemaran perairan laut Timor yang dilakukan oleh Para Bupati dan Walikota belum lengkap," katanya.
Esthon meminta Pemerintah Kabupaten Kupang, Flores Timur, Alor, Lembata, Sabu Raijua, Rote Ndao dan Kota Kupang yang lautnya tercemar minyak untuk terus mendata dan memberikan laporan jumlah nelayan yang dirugikan di titik koordinat yang tercemar.
"Bukti dan data tersebut harus dibuat dengan cermat dan benar karena akan diklarifikasi dengan tim pencari fakta dari PT TEP Australia," tegasnya.
Data yang benar dan valid, kata Esthon, untuk memudahkan pembayaran klaim dari pihak PTTEP sebagai pengelola Montara.