REPUBLIKA.CO.ID,PORTSMOUTH – Seorang pengemudi mengaku ngebut karena dirinya sedang berkabung atas kematian burung beonya. Atas tindakannya yang ugal-ugalan di jalan raya tersebut, si pengemudi kini dipenjara empat bulan.
John Williams, nama lelaki tersebut, menabrak sebuah pagar setelah memacu mobilnya dalam kecepatan tinggi dalam aksi kejar-kejaran dengan polisi. Williams lalu mengatakan kepada petugas bahwa dia hanya mencoba melarikan diri karena ia sedang trauma dengan kematian burung beonya.
Williams (33) pergi keluar rumah dengan mengendari mobil pada pukul 3.30 dini hari. Dia mengaku ingin menenangkan diri setelah kematian teman berbulunya. Tapi, ayah dari bocah delapan tahun itu langsung melesat ketika polisi mencoba memberhentikannya untuk menanyakan apakah lampu mobilnya rusak. Karena, Williams membawa mobilnya dalam kondisi lampu tak menyala.
Aksi kejar-kejaran sejauh dua mil melalui jalanan Portsmouth itu berlangsung selama empat menit. Aksi malam itu berakhir dengan Williams menabrak pagar.
Christopher Wing, kuasa hukum Williams, kepada Pengadilan Portsmouth mengatakan: "Malam itu hewan peliharaannya meninggal dan tuan Williams memutuskan untuk pergi mengendari mobil untuk menenangkan diri. Ketika ia diikuti oleh mobil polisi, ia langsung panik. "
Tapi, pengadilan memiliki daftar hitam Williams dalam berlalu lintas. Dia telah dilarang mengemudi sebanyak Sembilan kali. Lelaki berusia 33 tahun itu juga pernah melakukan aksi pencurian dari mobil.
Williams, yang tinggal di Portsmouth, mengaku bersalah karena mengemudi ugal-ugalan. Dia diganjar penjara empat bulan.
Hakim Ian Pearson mengatakan: "Anda menempatkan pengguna jalan lain dalam kondisi beresiko. Tapi, ini beruntung karena kerusakannya adalah kendaraan, bangunan dan tidak lebih. Anda seorang pria dengan catatan yang sangat buruk."