Ahad 31 Jul 2011 20:34 WIB

Dikritik, Marzuki Alie Balik Mengkritik

Rep: Ditto Pappilanda/ Red: cr01
Marzuki Alie
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Marzuki Alie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejak melontarkan usulan pembubaran KPK, Ketua DPR RI Marzuki Alie terus menerima kritikan dari berbagai pegiat antikorupsi. Seakan kuping memanas terus mendengar kritikan, Marzuki mengkritik balik.

"Alangkah hebatnya orang-orang orang-orang ini yang katanya penggalak demokrasi justru mematikan ide dan wacana yang muncul dari seorang Marzuki Alie karena jabatannya sebagai Ketua DPR," kata Marzuki, Ahad (31/7).

Marzuki yakin suaranya tidak akan didengar bila sekadar rakyat biasa, tetapi sebagai pimpinan lembaga negara justru tidak diperbolehkan menyampaikan ide-ide yang berbeda.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini tetap berpandangan upaya pemberantasan korupsi saat ini belum menunjukkan hasil dan malah berkembang biak. Untuk usulannya, Marzuki mengutip ucapan Nabi Muhammad yang pernah mengatakan, "Jangan lihat siapa yang bicara, tapi lihatlah apa yang dibicarakan."

Seusai salat Jumat pekan lalu, Marzuki Alie memberikan tanggapannya seputar pengakuan Direktur Penindakan KPK, Ade Raharja, bahwa dua pimpinan KPK, Chandra Hamzah dan Johan Budi sempat beberapa kali melakukan pertemuan dengan M Nazaruddin pada 2010.

Saat itu, Marzuki berujar, "KPK itu lembaga yang diharapkan dalam memberantas korupsi. Kalau lembaga ad hoc sudah tidak bisa dipercaya, buat apa didirikan? Sudah, bubarkan saja!"

Jika pertemuan dengan Nazruddin benar, politisi Demokrat ini meminta pimpinan KPK untuk segera dinonaktifkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement