REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Partai tim nasional Indonesia melawan Iran yang berlangsung tanggal 2 September mendatang membawa konsekuensi bahwa para pemain Merah Putih terpaksa merayakan Idul Fitri di tanah Persia. Awal September yang bertepatan dengan hari raya itu tidak bisa dielakkan oleh Bambang Pamungkas cs.
Hal ini kontan membawa kekhawatiran menyangkut motivasi pemain. Kekhawatiran ini coba ditepis Ahmad Bustomi. Menurutnya, pemain sadar akan tanggung jawab untuk membela bangsa dan negara melebihi kepentingan pribadi.
“Kami siap. Ini seperti jihad kita bagi bangsa dan negara,” kata Bustomi saat dihubungi Republika, Senin (1/8).
Dia pribadi mengaku berlebaran di negeri orang bukan hal yang baru. Bustomi dua kali melakukannya saat tengah menjalani pemusatan latihan timnas di Belanda dan Argentina beberapa waktu lalu. “Jadi, ini sudah disadari dan kami siap membawa yang terbaik bagi bangsa,” tegas gelandang andalan di lini tengah tim Garuda tersebut.
Kekhawatiran soal motivasi pemain juga coba diredakan oleh ketua Komite Tim Nasional, Bob Hippy Menurutnya, segala kondisi yang menyertai perjalanan telah disadari dan pemain telah bertekad memberi hasil terbaik di Teheran sebagai kado Idul Fitri bagi masyarakat Indonesia. “Ini adalah kenyataan bahwa pemain akan lebaran di Iran. Tapi, semua telah siap,” katanya.
Hal berbanding terbalik terjadi di kubu Iran. Dalam suasana Idul Fitri, para pemain Iran akan berlaga di kandang sendiri yang tentu memberi dorongan motivasi.