REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah akan menggenjot pemasukan dari pihak ketiga untuk menambal kekurangan dana penyelenggaraan SEA Games XXVI di Jakarta dan Palembang, pada November mendatang. Kerja sama atau sponsorship dengan swasta dan BUMN menjadi alternatif untuk mendapatkan kekurangan sebesar Rp 400 miliar dalam waktu tiga bulan.
"Kami akan memdorong spponsor serta kerja sama dengan BUMN dan instansi terkait untuk mencari tambahan dana," kata Pelaksana harian (Plh) Sekretaris Kementrian Pemuda dan Olah raga, Djoko Pekik, Selasa (2/8).
Penyelenggaraan SEA Games membutuhkan dana Rp 3,1 triliun. Pemerintah dan DPR hanya menganggarkan Rp 1 triliun pada APBN 2010. Namun, Pemerintah tidak sanggup menganggarkan sisa sebesar Rp 2,1 triliun pada 2011.
Pemerintah menjanjikan tambahan anggaran Rp 1,1 triliun yang akan dialokasikan melalui APBN-P 2011. Panitia Penyelenggara SEA Games Indonesia (INASOC) akan mengupayakan sisa Rp 1 triliun melalui sponsor.
Sayangnya, Pemerintah kembali memangkas dana SEA Games pada APBN-P 2011. Kementrian Keuangan hanya menyetujui tambahan sebesar Rp 700 miliar atau minus Rp 400 miliar dari rencana sebelumnya.
Djoko menuturkan, pengurangan ini juga disebabkan adanya penggandaan anggaran. "Dari nota keuangan Rp 999,3 miliar, Rp 299,3 sudah dianggarkan pada APBN 2011," kata dia.
Selain melalui sponsor dan BUMN, Djoko mengatakan, pihaknya akan melakukan penghitungan ulang terhadap pos-pos anggaran yang masih mungkin dilakukan. Ia juga meminta Inasoc untuk melakukan penghematan anggaran. "Seperti pengurangan jumlah relawan SEA Games," kata dia.
Sebanyak 6 ribu atlet dari 11 negara diperkirakan akan mengikuti pesta olah raga antarnegara Asia Tenggara ini. Inasoc pun menargetkan perekrutan 9 ribu relawan di Palembang dan Jakarta untuk melancarkan penyelenggaraan. "Kami meminta Inasoc untuk menghitung lagi berapa jumlah yang bisa dikurangi," ujar dia.
Djoko mengatakan, jumlah petugas keamanan juga akan dikurangi. Untuk menjaga agar standar keamanan selama penyelenggaraan even dua tahunan ini berlangsung, pihaknya akan meminta bantuan pada TNI dan Kepolisian Republik Indonesia.
Djoko menuturkan, pihaknya juga menyiasati penggunaan dana cadangan yang dianggarkan pada APBN 2011 sebesar Rp 36 miliar untuk upacara penyerahan medali. "Dengan rasionalisasi ini, kami berharap semua akan terpenuhi," ujar dia.
Sementara itu, Kemenpora akan melakukan rapat dengan KONI, Inasoc, dan Kementerian Kordinator Kesejahteraan Rakyat untuk membahas kekurangan anggaran serta alokasi Rp 700 miliar, Kamis (4/8). "Dengan kekurangan ini menimbulkan hambatan piskologis, makanya kami butuh arahan dari Menkokesra," ujar Djoko.
Sementara Ketua Inasoc, Rita Subowo, juga mengatakan hal senada. "Soal anggaran masih akan dibicarakan dengan pihak-pihak terkait, termasuk Kemenkeu," ujar dia.