Rabu 03 Aug 2011 13:52 WIB

H-10, Pekerjaan Konstruksi Jalan Dihentikan, Lingkar Nagrek Dioperasikan

Jalur Nagrek
Jalur Nagrek

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto menyebutkan, jalur lingkar Nagreg sepanjang 5,6 kilometer akan dioperasikan pada H-10 Lebaran 2011 dalam rangka mengantisipasi kemacetan di kawasan perbatasan Kabupaten Bandung dengan Garut itu.

"Lingkar Nagreg akan dioperasikan H-10 hingga H+10 Lebaran. Pengerjaan jalan itu masih berlangsung, namun H-10 jalur itu sudah bisa dilalui meski belum rampung 100 persen," kata Menteri PU Joko Kirmanto saat meninjau Lingkar Nagreg, Rabu (3/8)

Peninjauan dilakukan oleh Menteri PU bersama Gubernur Jabar H Ahmad Heryawan, Dirjen Bina Marga Joko Muryanto, serta Direktur Wilayan II PU Winarno serta pejabat terkait lainnya. Pada kesempatan itu, Menteri Joko Kirmanto melakukan peninjauan mulai dari kawasan Cikaledong serta tiga tanjakan utama di Lingkar Nagreg.

Menteri cukup lama melakukan peninjauan di lokasi Tanjakan H-PE di Km1+25 Lingkar Nagreg yang dikeruk hingga kedalaman 10 meter. Upaya itu dilakukan untuk menurunkan kecuraman tanjakan itu dari 12,5 persen menjadi 10 persen.

"Jalannya sudah rampung, tinggal penebalan lagi, termasuk jalur yang dikeruk beberapa waktu lalu sudah selesai dikerjakan. Pokoknya pada H-10 Lebaran nanti seluruh pengerjaan dihentikan dan peralatan dibersihkan dari jalur," kata Joko Kirmanto.

Pengerjaan dilanjutkan setelah H+10 Lebaran, terutama dalam penyelesaian tebing di kawasan tanjakan tersebut. Jalur Lingkar Nagreg rencananya akan digunakan searah untuk lalu lintas dari arah timur atau Tasikmalaya, Jateng dan Garut.

Sedangkan jalur lama, yakni melintasi tanjakan Nagreg hanya akan mengalirkan arus lalu lintas dari arah barat atau dari arah Bandung. Dengan demikian, kemungkinan terjadi kemacetan di kawasan Nagreg pada musim mudik dan balik Lebaran 2011 bisa diatasi.

Sementara itu pengerjaan jalur Lingkar Nagreg terus dilakukan, terutama di tanjakan H-PE atau di KM1+25. Tanjakan sepanjang 400 meter yang dilakukan pengerukan itu sudah bisa dilintasi kendaraan dan sudah diaspal satu lapis.

Bagian tebing bekas pemapasan tebing dipasangi "barecorrugated sheet pile" yang terbuat dari beton dengan lebar semeter dan tinggi 10 meter. Pilar-pilar beton yang dipasang disepanjang 400 meter dari tanjakan yang dilandaikan itu berfungsi untuk menahan batuan lapuk yang mudah lepas.

Sedangkan di bagian tebing lainnya, dilakukan pengecoran dinding tebing dengan ketebalan tertentu untuk menahan erosi air. Lalu untuk saluran airnya dibuat dalam ukuran besar yang tertutup sehingga aman bagi pengendara.

Badan jalan Lingkar Nagreg selain tanjakannya lebih landai, juga lebih lebar. Bila tahun lalu jalur itu baru dibuat dua jalur, saat ini bisa menampung tiga jalur kendaraan selebar 12 meter.

Sementara itu, Haryono, Pejabat Pembuat Komitment Pembuatan Jalan Lingkar Nagreg, menyebutkan, secara fisik jalur Lingkar Nagreg khususnya di tanjakan Km 1-25 sudah selesai dan bisa dilalui kendaraan.

"Jalan di sana sudah rampung, tinggal penebalan aspalnya, rencananya dilakukan tiga lapis," kata Haryono.

Ketika ditanyakan kemungkinan kesiapan jalur dilintasi pada H-10 Lebaran mendatang, Haryono menyatakan siap, terutama dalam penyelesaian penebalan lapisan aspal sebanyak tiga lapis. "Penebalan lapisan aspal pertama sudah dilakukan tinggal dua kali lagi. Penebalan aspal dilakukan dari Km1+25 hingga ke persimpangan jalan raya Garut," kata Haryono.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement