REPUBLIKA.CO.ID,LONDON—Dasawarsa terakhir, arsitektur Islam di Inggris demikian berkembang. Mulai dari bangunan pusat pendidikan Islam, pusat komunitas Islam dan Masjid.
Pakar Arsitektur Islam Alia Raffia Ullah mengatakan, muslim Inggris mencurahkan banyak energi dan sumber daya guna membangun masjid ketimbang bangunan lain. Persoalannya, membangun Masjid di Inggris begitu kompleks dan rumit. Sebab, tidak semua wilayah diperkenankan untuk dibangun tempat ibadah.
“Sebelum 1964, hanya tujuh masjid baru telah terdaftar di Inggris. Pada tahun 1964, ada tujuh masjid baru dibangun. Peningkatan masjid sangat tergantung dari populasi yang tumbuh,” kata dia seperti dikutip dari Islamonline.net, Jum’at (4/8).
Di awal, sebagian besar bangunan masjid merupakan hasil konversi dari bangunan yang ada, Semenjak tahun 1970-an dan seterusnya mulai diperkenalkan bahasa visual simbolisme arsitektur Islam.
“Muslim merupakan 4% dari populasi Inggris, sehingga tidak dapat dihindari bahwa peningkatan arsitektur Islam di Inggris akan terus meningkat menyesuaikan dengan pertumbuhan populasi,” kata dia.
Soal gaya arsitektur masjid tahun 1950an, masjid pertama yang dibangun merupakan bekas rumah tinggal yang disulap menjadi tempat ibadah. Hingga kini, house mosque, demikian kami menyebutnya, masih banyak terlihat di Inggris.
Namun, dalam beberapa kasus house mosque mengalami perubahan signifikan, itu lantaran adanya status resmi dari bangunan tersebut menjadi tempat ibadah. “Tren lain, sudah menjadi hal biasa, komunitas muslim membeli properti tetangga mereka guna menampung jumlah jamaah yang shalat di masjid,” kata dia.
Dari house mosque, komunits muslim dapat menarik pelajaran bagaimana mereka tumbuh menjadi komunitas baru di Inggris. Mereka tidak perlu kehilangan istilah “Englishmen” namun tetap patuh dengan keyakinan dasar mereka seperti memasukan unsur lengkungan dan kubah kecil. “House Mosque bukti kegigihan muslim lantaran tidak memiliki tempat ibadah,” pungkas dia.