REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mabes Polri menurunkan Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum), Komjen Fajar Prihantono, dan Wakil Kabareskrim, Irjen Bekto Suprapto, untuk mengusut penyerangan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menyebabkan empat orang tewas.
Polri pun menegaskan akan memfokuskan penyelidikan tersebut terhadap kasus makar OPM. "Kami akan fokuskan pada kasus makarnya. Karena mereka kan terang-terangan ingin membuat negara," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam, Jumat (5/8).
Anton mengakui meningkatnya aktivitas OPM tersebut berkaitan dengan adanya konferensi International Lawyers for West Papua (ILWP) di Oxford, Inggris beberapa waktu lalu. OPM ingin menunjukkan kalau keinginan Papua untuk merdeka masih terus eksis.
Namun selama ini kepolisian memang sulit untuk menangkap anggota OPM di Papua. Hal ini disebabkan medan di tanah Papua yang memang sulit dijangkau dengan kendaraan.
Bahkan sebagian besar daerah di Papua hanya dapat dijangkau dengan menggunakan pesawat. "Medan yang berat di Papua juga menjadi kendala untuk menyisir para anggota OPM. Kami menduga mereka bersembunyi di gunung dan hutan di Papua," ujarnya.
Sebelumnya, anggota OPM sebanyak 16 orang menyerang sebuah angkutan berisi sembilan penumpang dari arah Kota Koya pada Senin (1/8) lalu. Penyerangan itu mengakibatkan empat orang tewas, tiga orang luka berat dan dua orang luka ringan.