REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG - Omzet penjual jilbab dan mukena di Pasar 16 Ilir, Kota Palembang, Sumatera Selatan, naik selama awal Ramadhan 1432 Hijriah tahun ini.
Andi (36), salah satu pemilik toko jilbab dan mukena grosiran di Palembang, Ahad (7/8), mengakui sejak memasuki Ramadhan tahun ini penjualan mukena dan jilbab di tokonya meningkat sampai 30 persen. ''Omzet penjualan pakaian Muslimah tersebut bisa mencapai belasan juta rupiah per hari,'' kata dia.
Mereka tetap melayani pula konsumen yang membeli grosiran untuk dijual kembali sebagai pedagang eceran. Walaupun melayani pembeli grosiran, mereka tetap menjual secara eceran dengan harga relatif murah.
Andi menjelaskan harga jilbab dan mukena sangat bervariasi mulai dari Rp 3.750 per lembar hingga Rp 60 ribu untuk jilbab. Sementara itu, mukena dijual dengan harga yang juga relatif murah yaitu Rp 30 ribu sampai Rp 90 ribu per stel.
Dia menambahkan sampai saat ini pasokan jilbab dan mukena masih normal. Sehingga setiap kali ia memesan, barang pesanan langsung dikirim produsen. ''Motif dan bentuk jilbab pun saat ini sangat banyak ragamnya,'' kata dia.
Liena (26), konsumen pembeli jilbab, mengaku minimal dalam setahun ia dua kali membeli jilbab. Karena, perubahan kecenderungan busana Muslimah termasuk jilbab cepat berganti.
"Apalagi saat ini model jilbab sangat beragam. Sehingga kalau tidak mau ketinggalan kecenderungan, saya mesti membeli jilbab dengan lebih sering," kata dia. Permintaan dan penjualan jilbab dan mukena juga meningkat di berbagai daerah lain di Indonesia selama Ramadhan tahun ini.