REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR – Berbagai cara dilakukan umat Islam di Bali menyambut datangnya bulan Romadon. Salah satunya dengan menghidupkan food court khusus makanan untuk berbuka puasa atau takjil.
Stand makanan yang dikelola Panitia Pembangunan Masjid Baiturrahman Dusun Wanasari, Denpasar, memanfaatkan lahan rencana perluasan masjid yang berada di wilayah yang dikenal dengan nama Kampung Jawa itu.
Selain mempermudah umat Islam mencari menu berbuka, kegiatan food court itu kata Ketua Panitia Pembangunan Masjid Baiturrahman, H Nadlah Arifdi, bertujuan menghidupkan perekonomian warga kampung setempat.
Selama ini, Kampung Jawa Denpasar, dikenal sebagai pusatnya pedagang makanan, Hanya saja kebanyakan dari mereka hanya bisa berjualan di halaman rumah mereka di gang-gang sempit. Dengan adanya food court itu, diharapkan bisa menjadi tempat berjualan yang lebih memadai bagi warga setempat.
Kampung Jawa Denpasar dulunya bernama Kampung Tangsi, karena di sana terdapat asrama serdadu Belanda. Karena sebagian penduduknya beragama Islam, maka masyarakat Denpasar memanggilnya dengan nama Kampung Jawa, sebagai sebutan pemeluk Islam. Padahal di Kampung Jawa, penduduknya mayoritas keturunan atau etnis Madura. Belakangan nama Kampung Jawa diganti menjadi Dusun Wanasari.
Masjid Baiturrahman yang ada di Kampung Jawa, berdiri sejak 1920-an, hampir bersamaan dengan adanya kuburan Muslim di dekat kampung itu. Di Denpasar ada beberapa pemakaman Muslim, salah satu yang terbesar adalah pemakaman Kampung Jawa. Salah satu keranda milik pemakaman itu terbuat dari bahan kayu jati dan di sisi kepalanya tertulis dengan ukiran tahun 1926, yang menandakan keranda itu dibuat.
"Artinya pemakaman sudah ada sejak atau sebelum 1926 dan masjid Baiturrahman pastilah berdiri lebih dahulu ketimbang pemakamannya," kata takmir Masjid Baiturrahman, H Muchtar Basyir.
Berdiri di atas tanah seluas 600 meter persegi, masjid berlantai tiga itu kini dalam tahap renovasi, lantaran sudah tidak mampu lagi menampung jamaah. Ada 670 meter persegi lahan baru yang dibebaskan dan sebagiannya akan digunakan sebagai tempat perluasan masjid dan sebagian lagi untuk areal parkir. Di tempat itulah kegiatan food court digelar, khususnya selama bulan Ramadhan ini.
Kegiatan membuat dan menjajakan makanan bagi warga Muslim di Kampung Jawa sudah mentradisi. Pada hari-hari di luar Ramadhan, sebagian dari mereka menjadi pedagang sate dan gule yang menjadi ciri khas warga Madura.
Niatan para tokoh masyarakat Kampung Jawa menggelar food court untuk memberi kesempatan warganya mendapatkan keberkahan bulan Ramadhan pantas ditiru. Apalagi kegiatan itu juga dapat memudahkan warga lainnya untuk memperoleh menu berbuka.