Senin 08 Aug 2011 15:37 WIB

MK: Kasus Surat Palsu Jalan di Tempat

Rep: C13/ Red: Djibril Muhammad
Hakim Konstitusi M Akil Mochtar
Hakim Konstitusi M Akil Mochtar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mahkamah Konstitusi (MK) menilai kinerja penyidik Mabes Polri dalam mengungkap kasus pemalsuan surat jalan ditempat. "Tidak ada progresnya saya lihat," kata juru bicara MK Akil Mochtar di gedung MK, Senin (8/8).

Menurut Akil, seharusnya penetapan tersangka surat palsu tidak hanya berhenti pada juru panggil MK Mahsuri Hasan. Namun hingga berlangsung lama, kata Akil, penetapan tersangka tidak juga bertambah.

Akil menyebut, sudah seharusnya jumlah tersangka bertambah, seiring kerja polisi melakukan rekonstruksi kasus surat palsu di KPU, kantor JakTV, dan gedung MK. Karena itu, ia menyesalkan jika polisi hanya menjanjikan penambahan tersangka baru, tapi tidak juga terealisasi.

"Seharusnya tersangka sudah ditetapkan lagi, bukan katanya-katanya seperti yang diucapkan polisi," ujar Akil.

Dijelaskan Akil, hasil temuan tim investigasi MK dan Panja Mafia Pemilu DPR seharusnya bisa menjadi pegangan polisi. Sayangnya, kata dia, penyidik tidak mau mengembangkan hasil temuan dua pihak yang selesai lebih dulu.

"Kami bukan bermaksud intervensi, tapi kami berkepentingan dengan kasus ini agar tak terulang lagi," jelasnya.

Pihaknya menegaskan tidak mengeluh, namun heran jika kasus itu tidak juga selesai dalam waktu cepat. Hal itu mengingat sangat mudah menetapkan tersangka utama dan tersangka lain yang ikut serta terlibat dalam pembuatan surat palsu penetapan caleg Dapil 1 Sulawesi Selatan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement