REPUBLIKA.CO.ID,PARIS - Menteri Dalam Negeri Prancis, Claude Guéant, menawarkan komunitas Muslim bangunan bekas barak tentara sebagai pengganti jalan raya untuk digunakan sebagai lokasi shalat. Penawaran itu disampaikan Gueant pada Senin kemarin.
“Saya sudah bertemu mereka (pemimpin Muslim) dan mereka telah mengunjungi bangunan bekas barak. Mereka setuju,” kata dia seperti dikuti rfi.fr, Selasa (9/8).
Gueant mengatakan shalat di jalan raya merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima. Karena, apa yang dilakukan bertentangan dengan prinsip-prinsip sekularisme Prancis. “Sudah saatnya kegiatan itu dihentikan,” katanya.
Selama ini, sebagian komunitas Muslim mengadakan shalat berjamaah di jalan-jalan utama Prancis. Kondisi itu tidak terlepas dari kesulitan izin yang diberikan pemerintah Prancis untuk mendirikan masjid atau Islamic Center.
Gueant mengatakan barak-barak yang berlokasi di jalan Rue Championate, Paris, akan difungsikan pada 16 September mendatang. Sosialisasi akan dilakukan sepanjang Ramadhan. “Tindakan serupa akan kami lakukan di Marseille,” pungkas dia.