Selasa 09 Aug 2011 16:50 WIB

Bangun Jalan Nasional, Pemerintah Siapkan Dana Rp28 Triliun

REPUBLIKA.CO.ID, PEMALANG - Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Joko Murjanto, mengatakan pemerintah pada 2011 menganggarkan dana sekitar Rp28 triliun untuk proyek pembangunan jembatan dan jalan nasional.

"Anggaran sebesar Rp28 triliun tersebut untuk pembangunan jalan sepanjang 38.500 kilometer. Adapun proyek perbaikan jalan dan jembatan di Pulau Jawa menghabiskan dana sekitar Rp4,5 triliun," katanya di sela pantauan di Jalan Lingkar Pemalang, Selasa (9/8).

Menurut dia seluruh proyek perbaikan jembatan di pantai utara dan selatan diharapkan pada H-15 sudah dapat difungsikan untuk dilalui arus mudik Lebaran.

Sedangkan, untuk proyek perbaikan jalan, katanya, sudah tidak ada masalah lagi, kecuali di Jalan Wilis Kota Pekalongan, Jawa Tengah, yang kini masih dalam proses pengerjaan.

Ia mengatakan sejumlah proyek jembatan di pantura yang masih mendapatkan perhatian serius dari Kementerian Pekerjaan Umum, antara lain Jembatan Ciberes di Cirebon, Jembatan Pemali, dan Balaikamba.

"Kendati di sejumah jembatan tersebut kini masih dalam proses pengerjaan, namun kami perkirakan pada H-15 sudah dapat difungsikan," katanya.

Menurut dia proyek perbaikan jembatan Pemali sepanjang 500 meter dengan ukuran lebar sekitar tujuh meter kini hanya menyisakan pengerjaan pengaspalan sedangkan jembatan Ciberes menyisakan pembetonan.

Adapun jalur lingkar Pemalang, katanya, kondisinya masih cukup bagus dan lebar sehingga tidak akan menimbulkan kerawanan kemacetan.

"Arus mudik Lebaran 2011 kami perkirakan berjalan lancar dan aman, meskipun pada sejumlah titik harus cukup berhati-hati dan memperlambat kecepatan kendaraannya," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement