REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Salahuddin Wahid dan mantan Ketua Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Pdt Nathan Setiabudi meminta kasus Nazaruddin dituntaskan. "Bawa kemari, dijaga biar dia aman, kalau perlu dilindungi LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), lalu tuntaskan kasusnya," kata Salahudin Wahid yang akrab disapa Gus Sholah di Jakarta, Selasa.
Menjawab pertanyaan wartawan seputar tertangkapnya Nazaruddin di Kolombia, ia menjelaskan perlu kemauan politik yang kuat dan konsisten dari aparat pemerintah dan penegak hukum dalam menuntaskan kasus Nazaruddin.
Sependapat dengan itu, Pendeta Nathan Setiabudi mengatakan kasus ini perlu kemauan politik yang kuat dari pemerintah, terutama Presiden, karena tersangka juga menyangkut partai politik dari Presiden yang berkuasa saat ini.
Untuk itu, ia meminta Presiden berani menegakan hukum dan tidak memberikan perlindungan bagi mereka yang terlibat. "Seorang pemimpin di Indonesia tidak takut siapapun kecuali pada Tuhan, karena Ketuhanan Yang Maha Esa, sesuai Pancasila. Politik 'will' -nya (kemauan) harus konsisten, ini yang dibutuhkan sekarang, khususnya hadapi masalah Nazaruddin," katanya.
Menurut dia, selama ini, pemerintah belum memiliki konsistensi dalam menangani masalah, seperti kasus lumpur Lapindo dan almarhum aktivis HAM Munir. Namun, dalam kasus Nazaruuddin ini, ia berharap pemerintah, terutama Presiden, lebih berani dalam menegakkan keadilan. "Saya harap satu kasus saja selesai secara tuntas, itu penting," katanya.