REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden AS Barack Obama, Rabu (10/8), berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai masalah regional dan upaya mewujudkan perdamaian Timur Tengah.
"Netanyahu menyampaikan penghargaan atas dukungan AS bagi keamanan Israel, terutama terkait dengan sistem pertahanan mortir dan roket jarak-dekat, Iron Dome," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, Rabu (10/8). "Kedua pejabat sepakat untuk terus bekerjasama secara erat bersama guna menangani masalah keamanan bersama."
Iron Dome adalah sistem buatan Israel dengan tujuan mencegat roket atau menembak jatuh roket jarak-dekat yang ditembakkan oleh gerilyawan Palestina ke wilayah Israel selama peningkatan kerusuhan di sepanjang perbatasan Jalur Gaza-Israel pada April lalu.
Sementara itu, sehari sebelumnya, Selasa (9/8), Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan Pemerintah Otonomi Palestina (PA) sangat mengharapkan dukungan Yordania dalam mengupayakan pengakuan PBB pada September mendatang.
"Kami mengandalkan dukungan anda dan negara yang bersaudara serta bersahabat untuk menghadirkan kembali Palestina ke Peta Bumi," kata Abbas, saat menganugerahkan gelar doktor kehormatan dalam bidang kemanusiaan dari Al-Quds University kepada Raja Abdullah II.
Pemerintah Otonomi Palestina akan melanjutkan upaya guna mewujudkan kemerdekaan Palestina. Dan berencana membawa masalah negara Palestina ke pemungutan suara di Sidang Majelis Umum PBB di New York pada September mendatang.