Kamis 11 Aug 2011 17:57 WIB

Jelang Arus Mudik, Pertamina Pastikan Kesiapan Stok BBM

Petugas SPBU mengisikan BBM subsidi.
Foto: Republika/Prayogi
Petugas SPBU mengisikan BBM subsidi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pertamina memastikan kesiapan stok bahan bakar minyak (BBM) terutama pada bahan bakar jenis premium menjelang lonjakan arus mudik sehingga masyarakat diharapkan untuk tidak perlu merasa cemas kekurangan stok saat mudik.

"Kami sudah melakukan upaya menambah stok untuk arus sejak awal. Mulai Juli 2011 kami juga sudah mulai 'build up stock'," kata VP Corporate Communication Pertamina, M Harun, dalam diskusi "Kesiapan Transportasi dan Pasokan Pangan Menjelang Idul Fitri 1432 Hijriyah" di Wisma Antara, Jakarta, Kamis (11/8).

Menurut Harun, untuk menambah kesiapan stok, Pertamina juga telah menaikkan jumlah impor premium pada Juli 2011. Ia mengemukakan, kenaikan jumlah impor premium itu antara lain karena sukar untuk mengandalkan pada produksi dalam negeri.

Sedangkan pada Agustus ini, ujar dia, pihaknya juga telah menyiapkan impor premium untuk menambah stok hingga sekitar 9 juta barel. Harun memaparkan, pihak Pertamina memprioritaskan suplai premium karena bahan bakar jenis itu yang diperkirakan akan banyak digunakan saat arus mudik.

"Kalau untuk solar relatif stabil antara lain karena pada H-7 industri sudah mulai libur," katanya. Selain itu, untuk puncak arus mudik yang diperkirakan jatuh pada H-3, Pertamina juga telah mengedarkan kebijakan kepada berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk mempersipkan diri dengan meningkatkan stok.

"Kami perkirakan pada H-3 bisa terpakai 98 ribu kl/hari," katanya. Jumlah tersebut, masih menurut dia, bila tercapai merupakan angka konsumsi tertinggi yang pernah dicapai sepanjang sejarah untuk konsumsi bahan bakar jenis premium di Indonesia.

Harun mengatakan, selain premium, bahan bakar yang diperkirakan akan mengalami kenaikan antara lain adalah penggunaan bahan bakar avtur untuk pesawat terbang.

"Permintaan avtur untuk lebaran 2011 dari H-15 hingga H+15 diperkirakan akan mengalami peningkatan sekitar 6 - 7 persen," katanya.

Sedangkan untuk bahan bakar gas, ujar dia, LPG 12 kilogram diperkirakan akan naik 6 persen dari biasanya dan LPG 3 kilogram mengalami peningkatan 4 persen dari biasanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement