REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Saat ini, hanya uang logam yang tidak dapat dipalsukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Uang logam juga dianggap lebih tahan lama ketimbang uang kertas. "Bila uang kertas hanya bisa tahan selama 8-9 bulan. Bahkan bisa lebih cepat tidak dijaga dengan baik," kata Deputi Gubernur BI, Ardhayadi. Sedangkan, uang logam bisa awet hingga sekitar tiga tahun.
Dari sisi biaya produksi pun, uang logam lebih murah. Meskipun beberapa tahun lalu sempat beredar uang logam yang nilainya tidak sebanding dengan biaya produksinya.
Di seluruh dunia, logam biasanya diterapkan pada uang pecahan kecil. "Karena uang pecahan kecil perputarannya lebih cepat," katanya.
Namun tidak semua orang menyukai logam, karena dianggap tak cukup ringan dibawa. "Makanya sampai sekarang kami tidak dapat memilih, uang logam ataukah kertas yang diterapkan untuk pecahan Rp 1.000," tuturnya.
Namun tidak menutup kemungkinan selanjutnya, logam akan digunakan untuk pecahan Rp 1.000 hingga Rp 10 ribu. "Kita lihat nanti kebutuhannya seperti apa," katanya.