REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA - Pada musim lebaran kali ini, para pejabat di jajaran Pemkab Purbalingga tak akan yang bisa pergi ke luar kota untuk mudik. Bupati Purbalingga, Heru Sudjatmoko, telah memerintahkan agar para pejabat tersebut tidak mengambil cuti lebaran.
Jajaran pejabatnya dipersilakan tidak masuk kerja karena memang berlaku cuti bersama. Namun mereka diminta untuk tetap standby di rumah masing-masing.
''Bupati memang sudah memerintahkan itu. Karena itu, pejabat yang mungkin berasal dari luar kota atau bukan asli penduduk Purbalingga, tidak bisa pulang ke kampung halamannya. Selama H-7 hingga H+7, mereka diminta tetap berada di Purbalingga,'' kata Kasubag Pemberitaan Humas Purbalingga, Prayitno, Jumat (12/8).
Menurut dia, selama musim lebaran, para PNS akan mendapat libur selama delapan hari, sejak tanggal 28 Agustus hingga 4 September. Dengan demikian, setelah masa libur itu selesai, maka para pejabat tersebut diminta Bupati agar masuk kerja.
''Bupati meminta pejabatnya tidak cuti, agar bila sewaktu-waktu terjadi sesuatu, bisa langsung terjun ke lapangan,'' katanya.
Penegasan agar para pejabat di Purbalingga tidak mengambil cuti selama musim lebaran, sebelumnya diungkapkan Bupati Heru dalam rapat koordinasi bidang ekonomi, keuangan dan industri daerah (Ekuinda) Kabupaten Purbalingga. D
alam rapat tersebut, Bupati meminta jajaran pejabat publik di wilayahnya untuk siaga di tempat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang melaksanakan lebaran. ''Sebagai pejabat publik, tak usahlah ikut-ikutan mengambil cuti,'' katanya.
Aturan itu juga berlaku untuk pejabat di sektor kesehatan, seperti DKepala Dinas KEsehatan, Direktur RSUD, Rumah Sakit Bersalin Panti Nugroho, hingga kepala-kepala puskesmas, harus siaga
Demikian juga para kepala desa, lurah dan camat, tidak boleh mengambil cuti. ''Jangan sampai ketika warganya butuh pelayanan surat pengantar, harus menunggu satu minggu karena lurahnya sedang cuti lebaran,'' tandas Heru
