REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Wartawati Jurnal Bogor Eka Rahmawati mengaku masih trauma dengan peristiwa penjemputan paksa dan intimidasi oleh pengelola salah satu hotel di Kota Bogor, Jawa Barat, yang dialaminya pekan ini. "Sampai sekarang saya masih trauma dan tidak berani jalan sendiri," katanya di Bogor, Sabtu.
Eka mengatakan, biasanya dirinya jalan sendiri kemana-mana baik itu liputan kerja ataupun beraktivitas kuliah, tapi saat ini dirinya tidak berani untuk jalan sendiri.
Meski sudah kembali bekerja, Eka masih khawatir peristiwa serupa terulang lagi. "Jadi kemana-mana saya minta diantar tukang ojek atau teman wartawan lainnya," kata mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Bogor itu.
Eka dijemput paksa oleh H, pengelola salah satu hotel yang beroperasi di Jalan Pajajaran Kota Bogor. Peristiwa tersebut didasari atas pemberitaan harian Jurnal Bogor yang ditulis oleh Eka tentang praktek prostitusi yang masih beroperasi di hotel tersebut saat Ramadhan.
Pengungkapan praktek prostitusi tersebut berasal dari hasil penjaringan Polres Bogor Kota pada Sabtu (6/8) di hotel tersebut. Dalam penjaringan itu, aparat mengamankan tujuh orang PSK, satu germo, dan dua pria hidung belang.