Sabtu 13 Aug 2011 17:14 WIB

PBNU akan Cetak 10 Ribu Wirausaha Baru

Wakil Ketua Umum PBNU As’ad Said Ali bersama GM Community Management & New Segment Telkomsel Yunita Primastuti dan GM Retail Management Telkomsel Hasan Kurdi menyaksikan pelatihan wirausaha dan reparasi ponsel di Jakarta (13/8).
Wakil Ketua Umum PBNU As’ad Said Ali bersama GM Community Management & New Segment Telkomsel Yunita Primastuti dan GM Retail Management Telkomsel Hasan Kurdi menyaksikan pelatihan wirausaha dan reparasi ponsel di Jakarta (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengurus Besar Nahdlatul Ulama berencana mencetak 10 ribu wirausaha baru di sektor telekomunikasi. Guna mencapai sasaran itu, PBNU menjalin kerja sama dengan Telkomsel melalui serangkaian program kerja sama.

Salah satu program yang tengah dikembangkan adalah pelatihan wirausaha dan teknisi ponsel. ''Dari program pelatihan wirausaha dan teknisi ponsel diharapkan bisa lahir sedikitnya 10 ribu wirausaha baru,'' kata Wakil Ketua PBNU KH As’ad Said Ali di Jakarta, Sabtu (13/10), usai membuka pelatihan wirausaha reparasi ponsel yang diselenggarakan PBNU bersama dengan Telkomsel.

Karena itulah Asad berharap peserta yang telah mendapatkan pelatihan dan fasilitasi bisa berbagi kepada warga nahdliyun yang lain, sehingga semakin banyak wirausaha baru yang lahir.

Tak berhenti pada angka 10 ribu saja, Asad berharap lebih banyak lagi wirausaha baru yang lahir dari keluarga besar Nahdliyin. ''Dalam jangka panjang, kami berharap bisa mencetak 1 juta wirausaha baru di berbagai bidang,'' kata Asad kemudian.

Wirausaha baru ini, tentu saja tidak hanya bermain di sektor telekomunikasi. Namun juga sektor lain, misalnya saja industri, perdagangan dan agribisnis. ''Kerja sama serupa akan dikembangkan dengan berbagai pihak untuk mencapai sasaran itu,'' kata Asad.

Pengembangan wirausaha sendiri disebut Asad merupakan amanah Muktamar Nahdlatul Ulama ke-32 di Makassar. '' Mukmatar mengamanatkan bahwa pemberadayaan ekonomi menjadi prioritas utama disamping dakwah dan tarbiyah. Pengembangan wirausaha baru merupakan upaya melakukan pemberdayaan ekonomi di kalangan Nahdliyin,'' kata Asad.

GM Community Management & New Segment Telkomsel Yunita Primastuti menyatakan bahwa Telkomsel memberikan pelatihan wirausaha dan pelatihan teknisi ponsel. ''Tahap awal, kita memberikan pelatihan di Jakarta dan Surabaya,'' kata Yunita, Peserta pelatihan adalah perwakilan dari 50 pondok pesantren NU yang ada di Jakarta, Jawa dan Madura.

Pada program kewirausahaan ini akan dikembangkan reseller untuk produk Telkomsel di lingkungan Nahdlatul Ulama dalam pemasaran kartu perdana, voucher isi ulang, dan paket bundling di lingkungan warga pondok pesantren. Reseller ini berasal dari kalangan NU sendiri.

Telkomsel juga memberikan pelatihan tekninis ponsel. Setiap peserta pelatihan akan mendapatkan peralatan lengkap reparasi ponsel, seperangkat komputer, buku petunjuk pelatihan, sertifikat pelatihan, kartu perdana simPATI, serta keperluan akomodasi dan transportasi yang diperlukan selama pelatihan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement