REPUBLIKA.CO.ID,GARUT--Warga diminta tetap waspada karena Gunung Aktif Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, masih sering terjadi gempa setiap hari sejak ditetapkannya status Gunung Papandayan dari status Waspada menjadi Siaga, Sabtu (13/8) dini hari. "Sampai sekarang kegempaan di Gunung Papandayan masih terjadi," kata Momon petugas Pos Pengamatan Gunung Papandayan Kecamatan Cisurupan, Garut, Senin.
Ia menjelaskan, kegempaan di Gunung Papandayan terhitung sejak ditetapkannya siaga, Sabtu tercatat sebanyak 27 kali gempa dengan rincian jenis gempa 23 kali tektonik dangkal (VB) 1 kali tektonik lokal (TL) dan 3 kali tektonik jauh (TJ). Hari kedua penetapan siaga Minggu (14/8) jumlah kegempaan Gunung Papandayan tercatat sebanyak 25 kali gempa dengan rinciannya 15 kali gempa VB, 6 kali gempa vulkanik dalam (VA), 1 kali gempa TL, dan 3 kali gempa TJ.
Sementara jumlah kegempaan yang terhitung Senin sejak pukul 00.00 WIB hingga 12.00 WIB terhitung sebanyak 13 kali gempa yakni 1 kali gempa TJ, 5 kali VA dan 7 kali VB. Perbandingan jumlah kegempaan setiap harinya, Sabtu dan Minggu dijelaskan Momon mengalami penurunan, sementara untuk perhitungan kegempaan Senin belum dapat dijumlahkan secara total karena penghitungan dilakukan kembali pada pukul 00.00 WIB.
"Memang sedikit ada penurunan kegempaan dari hari Sabtu dan kemarin (Minggu) untuk hari Senin waktunya masih panjang, apakah kegempaan akan menurun atau meningkat dari hari sebelumnya," kata Momon.
Meskipun ada penurunan tingkat kegempaan, ditegaskan Momon status Gunung Papandayan masih tetap siaga/level 3 sesuai keputusan yang disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Sabtu (13/8) pukul 04.00 WIB. Masih terjadinya kegempaan tersebut, masyarakat sekitar Kaki Gunung diminta tetap harus waspada khawatir apabila terjadi ancaman bahaya.