Senin 15 Aug 2011 17:26 WIB

Kasus Surat Palsu MK: Masih Menunggu Waktu

Rep: C08/ Red: Djibril Muhammad
Kadiv Humas Polri Irjen Pol anton Bahrul Alam
Kadiv Humas Polri Irjen Pol anton Bahrul Alam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penyelesaian kasus surat palsu Mahkamah Konstitusi (MK) dinilai masih berjalan lambat. Terlebih dengan belum ditetapkannya tersangka baru dalam kasus ini.

Menanggapi hal itu, Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam, mengatakan, proses penegakkan hukum sangat bergantung pada proses penyidikan. Menurutnya, proses itu juga harus dijalankan sesuai dengan prosedurnya. "Penegakkan hukum itu tidak dapat ditekan-tekan," katanya di Mabes Polri, Senin (15/8).

Dinilai penuntasan kasus ini lambat, menurut Anton siapapun bisa mengeluarkan pendapatnya. Ia mempersilakan orang lain untuk mengungkapkan pendapatnya dan akan menghargai hal tersebut. Saat ditanya mengenai akan ditetapkannya tersangka baru, Anton masih mengelak. "Itu tunggu waktunya saja," katanya.

Sementara itu, terkait kasus surat palsu MK ini, polisi telah memanggil Dewie Yasin Limpo. Dewie datang pada Senin (15/8) pagi. Selain Dewie, datang juga kuasa hukumnya, Elza Syarief. Anton mengatakan, Dewie telah berjanji akan hadir memenuhi panggilan dari kepolisian. "Saat ini diperiksa untuk menjadi saksi saja," katanya.

Hingga saat ini, polisi belum menetapkan tersangka baru kasus surat palsu MK, selain mantan Juru Panggil MK, Mashuri Hasan. Polisi masih menyelidiki keterlibatan orang lain dalam kasus ini. Termasuk, mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Andi Nurpati.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement