Kamis 18 Aug 2011 14:33 WIB

Ini Isi Surat 'Cinta' Nazaruddin untuk Presiden SBY

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Djibril Muhammad
Nazaruddin tiba di Gedung KPK
Foto: Republika/Imam Budi Utomo
Nazaruddin tiba di Gedung KPK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tersangka kasus suap Sesmenpora, M Nazaruddin usai diperiksa KPK, Kamis (18/8), mengungkapkan isi hatinya kepada presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bahkan, ia membuat surat yang ditandantanganinya sendiri untuk diserahkan kepada SBY yang juga sekaligus sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.

Nazaruddin keluar dari kantor KPK usai menjalani pemeriksaan pada pukul 13.59 WIB. Pada saat keluar, ia sudah ditunggu puluhan wartawan. Ia sempat memberikan keterangan tentang harapannya pada presiden SBY.

"Saya minta sama Pak SBY jangan ganggu anak istri saya. Saya nggak akan ngomong apa-apa. Saya lupa semuanya. Saya tidak tahu apa-apa. Saya mengaku salah. Kalau perlu tidak perlu disidik langsung divonis saja. Saya ditahan saja. Nggak masalah," tuturnya.

Setelah itu, Nazaruddin masuk ke dalam mobil tahanan. Ia dibawa kembali ke Rutan Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Tidak lama kemudian, salah satu anggota tim kuasa hukum Nazaruddin menunjukkan isi surat yang dibuat Nazaruddin. Surat itu ditujukan kepada presiden hari ini. Adapun bunyi surat itu adalah sebagai berikut.

Jakarta 18 agustus 2011

Kepada Yth Bapak Susilo Bambang Yudhoyono Presiden RI

di

Tempat

Bapak presiden yang saya hormati, saya mohon kepada bapak agar segera memberikan hukuman penjara kepada saya tanpa perlu lagi mengikuti proses persidangan untuk membela hak-hak saya. Bagi saya, saya rela dihukum penjara bertahun-tahun asalkan bapak dapat berjanji, bapak akan memberikan ketenangan lahir dan batin bagi keluarga saya, khususnya bagi istri dan anak-anak saya.

Perlu saya jelaskan bahwa istri saya adalah benar-benar seorang ibu rumah tangga yang sama sekali tidak mengetahui apapun yang berhubungan dengan kepartaian. Saya juga berjanji, saya tidak akan menceritakan apapun yang dapat merusak citra Partai Demokrat serta KPK demi kelangsungan bangsa ini.

Demikian surat ini, mohon bantuan dan perhatian bapak presiden.

Hormat saya,

Muhammad Nazaruddin.

 

                                                    

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement