REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Mark Canning, mengatakan bahwa kerusuhan yang terjadi di negaranya adalah murni kriminal.
Hal itu dikatakannya di sela-sela acara berbuka puasa bersama sejumlah pemimpin redaksi media massa, di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Kamis (18/8).
"Saya kira semua orang kaget dan syok dengan apa yang terjadi di Inggris akhir-akhir ini. Semua ini bermula dari protes, namun protes yang melawan hukum. Selain itu, protes ini juga berbuntut kriminal. Itulah yang dikatakan oleh Perdana Menteri David Cameron," jelas Canning kepada Republika.co.id.
Canning menegaskan, sebagai negara yang maju, protes adalah hal yang biasa di Inggris. Namun yang terjadi belakangan ini sungguh berbeda. "Tidak hanya protes, tapi aksi kriminal yang tidak sesuai dengan budaya kami," ujarnya.
Walau demikian, lanjut Canning, pemerintahnya bertanggungjawab untuk menyelesaikan kerusuhan yang menelan korban harta dan jiwa tersebut. "Kami berpegang teguh pada aturan dan hukum. Polisi dan aparat keamanan telah turun ke jalan untuk meredakan situasi dan menenangkan massa. Mereka yang bersalah langsung diproses secara hukum," jelasnya.
Menurut Canning, saat ini situasi di Inggris sudah mulai mereda. Namun aparat keamanan tetap berjaga-jaga di sejumlah tempat.
Mantan Duta Besar Inggris untuk Burma ini juga menampik jika kerusuhan Inggris terkait dengan masalah ekonomi dan status sosial. "Apa dikatakan para pengamat bahwa kerusuhan di Inggris terkait dengan pertentangan kelas, sepenuhnya tidak benar. Karena kami tidak mengenal perbedaan kelas, maupun kesenjangan ekonomi," ia menegaskan.
"Namun kami bersyukur, saat ini situasi sudah bisa dikendalikan. Pemerintah dan aparat keamanan telah bekerja keras untuk menyelesaikan masalah ini dan meredakan kerusuhan," tandasnya.