Jumat 19 Aug 2011 15:25 WIB

Tanggapi Serius,Turki Gempur Pemberontak Kurdi di Irak

REPUBLIKA.CO.ID,  DIYARBAKIR, TURKI,- Turki melancarkan serangan udara untuk malam kedua terhadap target-target pemberontak Kurdi di Irak utara, Kamis (18/8) malam. Ankara menanggapi gelombang kegiatan separatis PKK dengan operasi militer pertamanya di wilayah itu dalam lebih dari setahun.

Lembaga penyiaran milik pemerintah TRT di laman internetnya mengatakan pesawat-pesawat tempur Turki menyerang kamp-kamp pemberontak Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Qandil, Irak Utara. Tidak diperoleh rincian lebih jauh.

Pemberontak itu menggunakan daerah-daerah pegunungan itu sebagai tempat persembunyian dari mana mereka melancarkan serangan-serangan di Turki tenggara.

Seorang saksi mata Reuters sebelumnya mengatakan paling tidak 12 pesawat tempur tinggal landas Kamis malam dari satu pangkalan udara di Diyarbakir, Turki tenggara.

Serangan-serangan terbaru itu menyusul serangan udara dan artileri terhadap sasaran-sasaran PKK Rabu malam. Gempuran itu adalah tanggapan Ankara terhadap gelombang aksi pemberontak dalam bulan-bulan belakangan ini dan satu serangan Rabu yang menewaskan sembilan tentara.

PKK melakukan dua serangan serentak, Kamis malam di provinsi Siirt Turki tenggara, kata sumber-sumber keamanan.

Para pemberontak menembakkan peluncur-peluncur roket dan senapan dalam satu serangan terhadap pos paramiliter di Eruh, menewaskan dua tentara dan mencederai empat serdadu lainnya.

Di distrik terdekat Pervari, pemberontak mencederai empat warga sipil dalam serangan-serangan yang sama terhadap instalasi-instalasi keamanan.

Staf Umum Turki Umum Turki belum mengeluarkan pernyataan mengenai operasi Kamis malam itu.

Pada Rabu malam artileri menghantam 168 target di wilayah itu sebelum pesawat tempur menghantam 60 posisi dalam dua gelombang. Kamp-kamp yang menampung para komandan PKK termasuk yang jadi sasaran serangan, kata sumber-sumber keamanan.

"Kesabaran kami akhirnya habis. Mereka yang tidak melepaskan diri dari terorisme akan menanggung akibatnya," kata Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan, Rabu. Ia mengunjungi rumah seorang tentara yang tewas dalam serangan pekan ini, Kamis.

Lebih dari 40.000 orang tewas dalam konflik sejak PKK mengangkat senjata untuk memperjuangkan pemerintah sendiri Kurdi tahun 1984. PKK dicap sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement