REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH-- Sebagian masyarakat di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar, Ahad, mengaku tidak merasakan guncangan gempa meski Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat kekuatan gempa itu 5,4 skala Richter (SR).
Sejumlah warga mengaku tidak merasakan guncangan gempa meski mereka sedang beristirahat sambil menonton acara hiburan di salah satu siaran televisi swasta nasional di rumahnya.
"Saya tidak merasakan apa-apa bahwa terjadi guncangan akibat gempa. Tapi, hal itu baru saya ketahui setelah anak saya mengatakan bahwa ada guncangan gempa beberapa menit lalu," kata Safrida (34), warga Gampong Beurawe Kota Banda Aceh.
Farid Ova (15), merasakan guncangan gempa meski tidak kuat. "Saya tahu gempa dan langsung membuktikanya dengan melihat langsung keadaan air di dalam bak mandi dalam rumah. Ternyata bergoyang, dan itu pasti gempa," katanya.
Sementara itu laman BMKG menyebutkan gempa berkekuatan 5,4 pada SR pada Minggu pukul 15.18 WIB, Minggu (21/8) itu berlokasi di 112 kilometer barat daya Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. Namun gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami dan berpusat pada 4,68 lintang utara (LU) atau 94,80 bujur timur (BU).
Sebagian masyarakat di Provinsi Aceh, khususnya yang bertempat tinggal di daerah pesisir pantai itu masih trauma dengan peristiwa gempa dahsyat yang diserta tsunami pada 26 Desember 2004.
Gempa yang disertai tsunami itu menyebabkan hancurnya berbagai infrastruktur publik, termasuk lebih 100 ribu unit rumah penduduk serta hampir 200 jiwa warga di provinsi itu meninggal dunia dan hilang akibat bencana tersebut.