REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI - Kondisi keamanan yang tidak kondusif membuat banyak ajang internasional sulit untuk digelar di Libya. Itu termasuk kualifikasi Piala Afrika.
Untuk laga kualifikasi melawan Mozambik misalnya, Libya harus melakoni laga kandang di Mali. Tapi, tim nasional Libya tidak bisa berangkat ke negara tetangga mereka itu. Selain karena blokade udara oleh NATO, mereka tidak bisa berangkat karena ada penghadangan jalan di Tripoli oleh kelompok pemberontak.
Karena banyak alasan itu, pelatih tim nasional Libya Marco Paqueta menilai ia tak bisa bekerja secara efektif lagi. Dia kemungkinan akan mengundurkan diri dari jabatannya.
"Sangat sulit melanjutkan tugas saya bersama tim nasional. Saya pikir dalam waktu dekat di minggu ini kami akan mengambil kesimpulan bersama," katanya dalam akun Twitter, Senin (22/8).
Paqueta terikat kontrak dengan tim nasional Libya hingga empat tahun sejak Juni.