REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—KPI mendapatkan 107 aduan dari masyarakat yang mengeluhkan tayangan televisi yang meresahkan selama bulan Ramadhan.
Hal ini diungkapkan pada pengumuman hasil pantauan tayangan televisi selama bulan Ramadhan yang dilakukan oleh Komisi Penyiaran Indoensia (KPI), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementrian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo), Senin (22/8) di aula MUI.
Pantauan dilakukan oleh KPI sebelum Ramadhan mulai 18-22 Juli dari jam 07.00, serta awal Ramadhan muali 17.00-19.00 dan 03.00-05.00. Menurut Dadang Rahmat Hidayat, ketua Komisi Penyiaran Indoensia Pusat sampai saat ini tayangan Ramdhan masih sebatas simbolik saja. Segala sesuatu yang bersifat luaran seperti pakaian lebih sopan, tapi ia meragukan semuanya akan kembali seperti semula jika Ramadhan telah selesai.
KPI sudah memberikan peringatan kepada program televisi yang dianggap melanggar. Program yang mendapatkan himbauan dan peringatan dari KPI relevan dengan yang diadukan oleh masyarakat. “Potensi pelanggaran paling besar ada pada acara komedi sahur. Disana banyak pelecehan, penghinaan dan merendahkan orang lain. Banyak pula kata-kata kasar dan perilaku tidak pantas”, ungkap Nina Mutmainah Amando, dari KPI yang turut memonitor acara televisi.
Menurut Drs HM Ichwan Sam, Sekjen MUI pemantauan dilakukan demi mengawal kegiatan / mendampingi media penyiaran yang menjadi tuntunan, bukan sekedar tontonan. Agar media tidak semata-mata bersifat komersil tapi tetap menjunjung tinggi idelaisme dan kepentingan bagsa.
Pada Ramadhan tahun ini MUI akan menggelar kegiatan penaganugrahan terhadap media penyiaran yang meberikan tayangan-tayangan Ramadhan yang bermanfaat bagi masyarakat. “Monitoring akan terus dilakukan samapai Ramadhan selesai. Ini adalah program rutin yang akan dilanjutkan kembali mulai tahun ini setelah sempat terhenti selama 3 tahun terakhir,” kata Ichwan Sam.
KPI mengaku siap untuk memberikan rekomendasi program Ramadhaan yang positif dari masyarakat. Selain memberikan peringatan kepada program yang dianggap mengganggu, KPI juga memberikan apresiasi kepada program yang bernilai positif. “banyak acara dakwah yang bagus, dan beberapa sinetron yang mendidik”, ungkap Dadang Rahmat Hidayat.