Selasa 23 Aug 2011 05:40 WIB

Mesir: Kami Mengakui Rezim Baru Libya

Mohammed Amr
Foto: mail.com
Mohammed Amr

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO--Mesir hari Senin mengakui Dewan Transisi Nasional (NTC) sebagai pemerintah sah Libya ketika kelompok pemberontak itu mengepung kompleks Muammar Qaddafi di Tripoli, kata Menteri Luar Negeri Mesir Mohammed Amr. "Dengan senang hati pada kesempatan bersejarah ini saya mengumumkan bahwa Mesir mengakui rezim baru di Libya dan Dewan Transisi Nasional yang mewakilinya," katanya pada jumpa pers bersama dengan Abdel Moneim al-Huweini, utusan khusus NTC untuk Kairo dan Liga Arab.

 

Mesir, tetangga timur Libya, sejauh ini menahan diri untuk mengakui pemberontak Libya, yang mengangkat senjata beberapa hari setelah pemberontakan Mesir mengakhiri kekuasaan tiga dasawarsa Presiden Hosni Mubarak. Amr mengatakan, pemerintahnya akan menyerahkan kantor perwakilan Libya untuk Liga Arab dan Kedutaan Besar Libya di Kairo kepada Huweini.

Pengumuman itu disampaikan beberapa jam setelah Liga Arab mengungkapkan solidaritas penuh kepada pemerintah pemberontak Libya namun belum mengumumkan mengakui NTC, yang dipimpin oleh Mustafa Abdel Jalil, mantan menteri kehakiman Qaddafi.

Sejumlah negara yang telah mengakui kelompok pemberontak Dewan Transisi Nasional (NTC) sebagai perwakilan sah rakyat Libya adalah Turki, Uni Emirat Arab (UAE), Australia, Inggris, Prancis, Jerman, Gambia, Italia, Yordania, Malta, Qatar, Senegal, Spanyol dan AS. Dewan itu, yang mengatur permasalahan kawasan timur yang dikuasai pemberontak, sejauh ini melobi keras untuk pengakuan diplomatik dan perolehan dana untuk mempertahankan perjuangan berbulan-bulan dengan tujuan mendongkel pemimpin Libya Muammar Qaddafi.

Negara-negara besar yang dipelopori AS, Prancis dan Inggris membantu mengucilkan Qaddafi dan memutuskan pendanaan dan pemasokan senjata bagi pemerintahnya, sambil mendukung dewan pemberontak dengan tawaran-tawaran bantuan. 

 

sumber : antara/AFP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement