REPUBLIKA.CO.ID, MANAGUA – Nikaragua akan menawarkan suaka politik kepada pemimpin Libya Muamar Qadafi, kendati tak ada permintaan suaka yang diajukan.
"Jika seseorang mau meminta suaka, kami harus memberi jawaban positif, sebab rakyat (Nikaragua) diberi suaka ketika rakyat dibunuhi oleh diktator (Anastasio Somoza)," kata Barado Arce, penasehat Presiden Daniel Ortega urusan Ekonomi, kepada wartawan, Selasa (23/8).
Keberadaan pemimpin Libya itu sendiri tak diketahui, meskipun media transnasional melaporkan kompleks pertahanan terakhirnya, Bab Al-Aziziyah, telah dikuasai pasukan oposisi.
Pemimpin Dewan Peralihan Nasional (NTC), Mustafa Abdel Jalil, menduga Qadafi sendiri telah meninggalkan Tripoli, dan menyatakan tak cukup berani untuk tetap tinggal dan bertempur.
"Sebanyak 400 orang tewas dan 2.000 orang cedera dalam tiga hari pertempuran antara gerilyawan oposisi dengan pasukan loyalis Qadafi di ibukota Libya," kata Mustafa.