REPUBLIKA.CO.ID, MALANG – Saham Persema ditawarkan ke publik menjelang bergulirnya musim kompetisi profesional level tertinggi 2011-2012.
CEO" Persema, Didied Poernawan, Affandi mengakui, kalau melihat dana yang dibutuhkan jelang kompetisi liga level tertinggi di Indonesia, manajemen siap menjual saham Persema Malang ke publik. "Konsekuensi menjadi sebuah klub profesional, maka harus siap segalanya terutama dana. Sehingga jalan yang bisa ditempuh memang harus siap 'go public' seperti klub-klub di Eropa," ujarnya, Rabu (24/8).
Jika ada warga Malang atau siapa pun yang ingin memiliki Persema, kata PD II Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya (UB) itu, pihaknya sangat terbuka dan dipersilakan, karena Persema ke depan memang harus go public.
Didied mengakui, tujuan penawaran Persema kepada publik agar tim berjuluk Laskar Ken ARok itu bisa mandiri dan tidak lagi bergantung pada pihak ketiga termasuk konsorsium Liga Primer Indonesia (LPI). Selama ini Persema masih bergantung pada pihak ketiga. Bahkan sebelum bergabung dengan LPI, pendanaannya disokong dari APBD Kota Malang.
Keinginan untuk menjual saham Persema, tegas Didied, memang diharapkan oleh pihak konsorsium LPI, agar klub bisa membuka diri dari pihak luar. "Yang pasti, siapa saja yang ingin membeli saham Persema, silakan mengajukan penawaran ke manajemen," ujarnya.
Hanya saja, untuk nominal harga per saham yang bakal ditawarkan ke publik masih belum dirumuskan secara detail. Untuk mengarungi musim kompetisi 2011-2012 Persema dikucuri dana dari konsorsium sekitar Rp 20 miliar dan Rp 10 miliar di antaranya untuk belanja pemain. Padahal pelatih Persema Timo Scuenemann membidik beberapa pemain penghuni tim nasional (timnas) seperti Achmad Bustomi dan Zulkifli Syukur.