REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR--Pemerintah Malaysia meminta bantuan ormas Islam untuk menyediakan pusat perlindungan bagi Muslim. Pusat perlindungan itu dimaksudkan agar membantu mereka saat kesulitan keuangan dan pekerjaan.
Anggota Dewan Agung, UMNO, Mohd Puad Zarkashih mengatakan sudah saatnya ormas Islam membantu pemerinta untuk memberikan perlindungan lebih bagi kelompok miskin sehingga menghindari mereka dari eksploitasi non Muslim.
"Kami khawatir karena jika mereka diterima oleh pusat perlindungan yang dikelola oleh orang-orang non Muslim, ada kemungkinan mereka akan terlibat dalam kemurtadan,” katanya seperti dikutip Bernama, Rabu (24/8)..
Puad menjelaskan keberadaan pusat perlindungan dapat membantu setiap Muslim yang tidak mampu dalam menghadapi kesulitan hidup. Puad, yang juga menjabat Deputi Menteri Pendidikan, berharap Departemen Kesejahteraan Sosial tidak menutup mata terhadap masalah ini, Sebaliknya, mereka harus lebih aktif untuk mengurangi prosedur birokrasi yang berbelit dan meningkatkan bantuan terhadap kelompok yang kurang mampu.
Dia juga berharap lembaga-lembaga pemerintah seperti Departemen Pembangunan Islam Malaysia (Jakim), Yayasan Dakwah Islamiyah Malaysia (Yadim) dan Departemen Agama Islam wilayah Federal (Jawi) akan meningkatkan dakwah. “Harapan saya, Muslim yang tidak mampu terpantau, dibantu dan dipandu agar tetap dalam Islam,” katanya.
Ia sempat menyinggungg soal pemberlakukan hukuman kepada pihak yang mengajak Muslim pada kemurtadan. "Hukum ini begitu relevan sehingga tidak ada seorang pun akan mencoba untuk menyangkal apa yang dinyatakan dalam konstitusi negara bahwa non-Muslim tidak bisa memurtadkan Muslim, dan kami tidak ingin murtad menjadi merajalela," katanya.
Sebelumnya, Wakil Perdana Menteri Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin meminta orang tua untuk melaporkan guru yang berusaha menyebarkan kepercayaan lain dikalangan anak-anak Muslim. Muhyiddin juga meminta Departemen Agama Islam di setiap negara bagian untuk mengambil tindakan tegas kepada kelompok yang berupaya menyebarkan agama lain terhadap kalangan Muslim di Malaysia.
Pada saat bersamaan 22 ormas Islam Malaysia mendesak Departemen Agama Islam Selangor (Jais) dan pihak berwenang lainnya untuk menindak tegas pihak-pihak yang mencoba untuk memurtadkan seorang Muslim. Mereka juga meminta pihak berwenang untuk menegakan aturan yang relevan kepada mereka yang diketahui membujuk seorang individu berpindah agama.
Sementara menteri Urusan Islam Malaysia, Jamil Khir Baharom mengatakan 135 Muslim Malaysia meninggalkan Islam dalam rentang tahun 2000-2011. Disaat bersamaan, 686 Muslim Malaysia telah mengemukakan permohonan di Mahkamah Syariah seluruh negara bagian untuk meninggalkan Islam. Agung Sasongko