Kamis 25 Aug 2011 18:30 WIB

Anton:Laporan Sepihak Muncul Karena Kebijakan Saya Banyak Merugikan Kepentingan AS

Rep: zaki al hamzah/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Anton Apriyantono membantah akurasi informasi yang ditudingkan AS kepada nya. Dia menilai, tudingan itu muncul karena banyak kepentingan AS yang dirugikan ketika dirinya menjabat.  

''Mereka menilai berdasarkan kepentingan sendiri yang banyak dirugikan saat saya masih menjabat,'' ujar Anton, kepada Republika, Kamis (25/8).

Saat menjadi mentan, Anton menegaskan kalau kebijakan dirinya bertentangan dengan kepentingan AS. Seperti isu Flu Burung. Saat itu, ujar dia, AS sering mengintervensi program pemerintah dalam penanganan kasus flu burung.

Seperti membunuh semua hewan ternak milik warga yang diduga terindikasi virus H5N1. Anton menolak, karena akan merugikan rakyat banyak. Anton ditakuti-takutin, kalau tidak memenuhi keinginan pihak-pihak tertentu, maka akan ada kematian massal.

‘’Saya berkukuh tidak mengukuti keinginan mereka (AS), karena merugikan peternak. Kan belum tentu, semua ternak terpapar virus flu burung,’’ jelasnya. Anton juga tidak setuju atas penggunaan tamiflu yang diproduksi perusahaan asal AS.

Sikap tegas lain Anton adalah menentang keras IMF, Bank Dunia, dan ADB. Apakah menggunakan dana yang dikucurkan atau menjalankan program lembaga internasional tersebut.

Menurutnya, dana dari ketiga institusi dunia itu adalah riba. ‘’Riba itu haram. Kalau terpaksa menerima pinjaman (dari ketiga lembaga itu), maka sifatnya sangat mendesak,’’ ujarnya.

Menyoal  penundaan penjualan perkebunan karet Goodyear di Sumatera Utara ke Bridgestone, Anton memiliki alasan. Menurutnya, aset tersebut lebih diutamakan untuk dilepas ke perusahaan nasional. ‘’Kalau ada perusahaan nasional yang berminat, ya saya lebih memberikan ke dia. wajar kan, ’’ paparnya. Meski, perkebunan itu akhirnya tetap dibeli Bridgestone.

Tudingan yang ditolak Anton adalah me-PKS-kan Departemen Pertanian. Menurutnya, tudingan itu tak mendasar. Apa yang dilakukan selama menjabat mengacu pada profesionalitas. Pejabat yang dipilih adalah mereka yang memiliki kemampuan, bukan kedekatan.

Namun, Anton membantah dirinya anti AS. Yang menjadi pinjakan dirinya menjalani amanah adalah antiketidakadilan, ketidakbenaran dan kezaliman. Menurutnya, apa yang dilakukan adalah menyampaikan kepentingan nasional.

Seperti mengutamakan perusahaan nasional. Meskipun, sikapnya itu membuat Anton sering berdebat dengan sesama menteri dalam kebijakan pemerintah. Misalnya, Anton tegas menolak impor beras. Sementara, menteri lain setuju membuka kran impor.

Menurut Anton, perbedaan itu sudah sampai pada cara pandang, sehingga susah dipertemukan solusinya. Buktinya, selama kepemimpinan Anton, Indonesia kembali swasembada beras karena dia berkeras meningkatkan produksi beras daripada impor. ‘’Terpenting lagi, sangat aneh kalau saya dituding mengorupsi impor beras, wong saya menolak impor,’’ katanya.

Karena sikap tegasnya itu, Anton masuk nama menteri yang akan dirombak pada 2006. Anton menyadari itu. Tapi, Presiden SBY lebih mempertahankan Anton hingga masa jabatan berakhir.

Terkahir berhentinya dirinya hingga akhir jabatan sudah menjadi bukti kalau Presiden SBY sangat percaya penuh. ‘’SBY mendukung penuh apa yang saya lakukan. Publik kan sudah tahu, kalau saya menjabat sampai berakhir karena memang layak,’’ jelasnya.

Apakah bapak akan memprotes Kedubes AS? Anton menjawab tidak perlu. Karena informasi yang muncul dan dikutip wikileaks adalah tidak benar semua. ‘’Cukup lewat media saja,’’ ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement