Jumat 26 Aug 2011 06:37 WIB

Inggris Utus Pasukan Elit Buru Qaddafi

Pemberontak memanjat monumen di kamp kediaman Moammar Qaddafi, Bab Al-Aziziya, di Tripoli, Kamis (25/8). Keberadaan Qaddafi dan keluarganya belum diketahui.
Foto: AP Photo/Sergey Ponomarev
Pemberontak memanjat monumen di kamp kediaman Moammar Qaddafi, Bab Al-Aziziya, di Tripoli, Kamis (25/8). Keberadaan Qaddafi dan keluarganya belum diketahui.

REPUBLIKA.CO.ID, Koran Daily Telegraph dalam edisi terbarunya, Kamis (25/8) menyatakan bahwa pasukan

komando Inggris saat ini berada di Libya dalam misi memburu Muammar Qaddafi.

Mengutip berbagai sumber lokal, Daily Telegraph menambahkan bahwa pasukan khusus unit 22 dari para komando militer Inggris atau yang dikenal dengan nama SIS itu saat ini berada di Libya dan bekerja sama dengan para pemberontak untuk menemukan Qaddafi.

Koran terbitan London itu menambahkan bahwa pasukan SIS menyamar dengan mengenakan pakaian lokal dan menggunakan senjata biasa seperti Klashinkov.

Sumber-sumber terpercaya menyebutkan bahwa pasukan khusus Inggris telah memulai operasi mereka sejak beberapa pekan lalu dan dikirim ke Libya atas intruksi Perdana Menteri Inggris, David Cameron.

Di lain pihak, Menteri Luar Negeri Inggris, Liam Fox, dalam wawancaranya dengan televisi Skynews tidak membenarkan atau menolak kehadiran pasukan khusus Inggris di Libya. Ia mengatakan, "kami tidak berkomentar tentang masalah-masalah operasi khusus apalagi terkait pasukan elit."

Pada saat yang sama, Dewan Transisi Nasional Libya pada Rabu (24/8) kemarin menyatakan bahwa orang-orang dekat Qaddafi akan dimaafkan jika menyerahkan diktator tersebut dalam keadaan hidup atau mati.

Dua pengusaha Libya juga menetapkan hadiah satu juta pound untuk orang yang mampu membawa kepala Qaddafi. Namun Liam Fox menyatakan bahwa Inggris tidak berniat mengirim pasukan militer ke Libya.

Meski demikian London siap memberikan bantuan konsultasi dalam masalah logistik, komunikasi, dan pelatihan kepada pasukan revolusioner.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement