REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Kordinasi antarlini masih menjadi pekerjaan rumah Wim Rijsbergen untuk mempersiapkan tim nasional Indonesia menghadapi Iran pada babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia di Stadion Azadi pada 2 September mendatang. Evaluasi ini setelah pasukan Garuda kalah tipis 0-1 dari Yordania, di Stadion Internasional Amman, Ahad (28/8) dini hari WIB.
Arsitek asal Belanda ini berharap Bambang Pamungkas dan kawan-kawan belajar dari hasil pertandingan melawan Yordania tersebut. Sehingga, pasukan Garuda dapat melakukan perbedaan ketika menjalani duel melawan Iran di Teheran.
”Ini (laga lawan Yordania, red) bukan pertandingan sesungguhnya, kami masih bisa memulai di Iran," kata Rijsbergen seperti diungkapkan Media Officer timnas, Desy Christina.
Rijsbergen menyebut timnya kerap kehilangan bola meski tidak mendapat tekanan dari tuan rumah. Di babak pertama, timnas punya banyak peluang. Sayangnya, peluang tersebut gagal menciptakan gol. ''Pada babak kedua, permainan kami tidak terkoordinasi dengan baik,” kata Rijsbergen.
Indonesia gagal memetik kemenangan setelah tuan rumah unggul melalui Abdullah Deeb pada menit 58.
Lima menit babak kedua berjalan gawang Indonesia dibobol. Pesepak bola berusia 24 tahun itu melepaskan tendangan sudut yang langsung masuk ke gawang dan gagal dijangkau Markus Horison.
Indonesia sebenarnya tampil cukup apik dan menciptakan beberapa peluang melalui Cristian Gonzales dan Muhammad Ridwan. Pasukan Garuda juga memeragakan pertahanan yang cukup baik.
Sayangnya, Indonesia gagal menunjukan performa terbaiknya di babak kedua. Stamina juga menjadi masalah pemain-pemain Indonesia. Akibatnya, Yordania dengan mudah mematahkan serangan Indonesia.