REPUBLIKA.CO.ID,PALU==Kapolres Morowali, Polda Sulawesi Tengah, AKBP Suhirman terus menjalani pemeriksaan terkait kasus penembakan yang mengakibatkan dua warga tewas dan enam luka-luka pada kerusuhan di Pulau Tiaka, lokasi pengeboran minyak JOB Pertamina-Medco E&P Tomori pada Senin (22/8).
"Iya, pemeriksaan terhadap Pak Kapolres masih berlangsung sampai sekarang," kata Pelaksana Harian Kabid Propam Polda Sulteng Kompol R Bambang Surjadi kepada wartawan per telepon di Palu, Senin.
Pemeriksaan terhadap Kapolres Morowali AKBP Suhirman itu berlangsung tertutup dan wartawan tidak diperbolehkan meliput, termasuk mengambil gambar.
Kapolres Suhirman sendiri mulai diperiksa intensif oleh tim investigasi dari Mabes Polri diantaranya Kombes Pol Haroan Ritonga di ruang Halimina Mapolda Sulteng sejak Ahad (28/8) pagi mulai pukul 09.00 WITA.
Kombes Pol Haroan Ritonga adalah salah satu dari empat anggota tim investigasi Polri yang tiba di Palu pada Sabtu (27/8) malam untuk mengecek dan mengusut tuntas kasus kerusuhan di Tiaka.
Selain Kombes Pol Haroan Ritonga, tim investigasi Mabes Polri yang diketuai Brigjen Pol M Idrus Gassing itu juga terdiri atas Kombes Hendra Supriatna, Kombes Pol Gusti Ketut Gunawa, dan AKBP Hendra Kurniawan.
Kapolres Morowali AKBP Suhirman yang ditemui di sela-sela acara rehat membenarkan dirinya sedang diperiksa oleh tim Mabes Polri. "Saya masih diperiksa sebatas dimintai keterangan," kata orang pertama di Polres Morowali itu.
Hingga kini pemeriksaan masih berlangsung, sehingga belum bisa diketahui hasilnya.
Sebelumnya, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Dewa Parsana mengatakan, Kapolres Morowali dan semua anggotanya yang berada di lokasi kerusuhan akan diperiksa terkait insiden kerusuhan tersebut.
Tanggung jawab
Kapolda Brigjen Parsana mengatakan, pemeriksaan terhadap Suhirman itu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab selaku komandan di Polres Morowali sekaligus untuk mengetahui apakah tindakan pengamanan tersebut telah berjalan sesuai prosedur tetap Polri atau tidak.
Menurut Kapolda, pemeriksaan Kapolres Suhirman itu dilakukan pada Minggu (28/8) pagi di Mapolda Sulteng oleh tim Mabes Polri. Dewa Parsana menuturkan, jika dalam pemeriksaan nanti ditemukan ada kesalahan prosedur yang diatur dalam institusi Polri, maka Kapolres Morowali bersama beberapa anggotanya, termasuk aparat Brimob pasti akan diberikan sanksi tegas.
Kapolda sebelumnya menyatakan kerusuhan di Pulau Tiaka, Kabupaten Morowali, Senin (22/8) sore, dipicu oleh kekecewaan warga Desa Kolo Bawah, Kecamatan Mamosalato, karena investor minyak JOB Pertamina-Medco belum merealisasikan janji-janjinya kepada warga sekitar.
Terkait janji yang tidak direalisasikan perusahaan itulah, masyarakat berkumpul dan mendatangi Pulau Tiaka untuk bertemu dengan pimpinan perusahaan. Namun massa kecewa karena gagal dalam perundingan .
Menurut Kapolda, polisi awalnya sudah melakukan langkah persuasif dan mengimbau massa agar tidak melakukan tindakan anarkis.
Namun tindakan yang membabi buta oleh massa, kata dia, memaksa aparat kepolisian bertindak tegas di lapangan dengan melepaskan tembakan ke arah perusuh setelah sebelumnya didahului dengan tembakan peringatan ke udara.
Massa merusak fasilitas termasuk membakar sumur minyak milik investor JOB Pertamina-Medco E&P Tomori di Pulau Tiaka.
Tidak hanya itu, kata Kapolda, Kapolres Morowali AKBP Suhirman juga sempat diancam dengan clurit oleh massa di bagian lehernya, namun berhasil diselamatkan. Akibat bentrokan itu, dua orang tewas dan enam lainnya mengalami luka setelah terkena tembakan aparat.