REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP - Personel tim "rukyatul hilal" dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin (29/8) petang, gagal melihat hilal atau bulan guna menentukan 1 Syawal 1432 Hijriah. Kegagalan itu karena terhalang cuaca mendung.
"Cuaca mendung pada pukul 17.25 WIB membuat kami yang tergabung dalam tim rukyatul hilal gagal melihat hilal. Kondisi ini bukan berarti hilal tidak ada, karena bisa saja di daerah lainnya melihat hilal," kata Ketua Badan Hisab dan Rukyat Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep, M Yasin.
Tim dari Kantor Kemenag Sumenep melakukan rukyatul hilal di lapangan karapan sapi di Kecamatan Ambunten, tepatnya dari bangunan berlantai lima milik warga setempat.
"Kami akan laporkan situasi yang kami alami di Ambunten, yakni terjadinya cuaca mendung pada pukul 17.25 WIB yang merupakan waktu tepat untuk melihat posisi hilal, kepada tim di Kantor Kemenag Wilayah Jawa Timur," ujarnya.
Kasus yang terjadi di Sumenep, kata dia, juga dialami oleh personel tim yang melakukan rukyatul hilal di Pamekasan dan Bangkalan.
"Kami saling berkomunikasi melalui telepon genggam dan ternyata personel tim rukyatul hilal di Pamekasan dan Bangkalan juga terganggu dengan cuaca mendung ketika berusaha melihat hilal," ucapnya.
Yasin meminta warga Sumenep untuk menunggu pengumuman dari pemerintah tentang penetapan Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriah.
"Saat ini sedang berlangsung sidang istbat di Kantor Kementerian Agama di Jakarta guna menentukan 1 Syawal 1432 Hijriah. Silakan ditunggu pengumuman dari pemerintah pada Senin malam ini," katanya, menuturkan.
Tim rukyatul hilal dari Kementerian Agama Sumenep merupakan gabungan dari utusan sejumlah organisasi massa Islam, yakni Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Persatuan Islam.
Selain itu, pimpinan Pengadilan Agama dan Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Kabupaten Sumenep juga dilibatkan dalam tim rukyatul hilal.