REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN - Pelatih timnas senior Indonesia, Wim Rijsbergen, sudah menganalisa kekuatan Iran yang bakal dihadapi skuadnya di laga perdana Grup E Pra Piala Dunia 2014 di Stadion Azadi, Teheran, Jumat (2/9). Sejumlah catatan sudah diperoleh Rijsbergen untuk menerapkan skema permainan guna mengantisipasi taktik tuan rumah.
“Kami akan menerapkan strategi bertahan sambil melakukan serangan balik,'' katanya. ''Saat ini kami sedang fokuskan latihan kepada koordinasi dan penyelesaian akhir.”
Rijsbergen mengakui timnas Indonesia akan menghadapi ancaman Iran dari segala sektor. ''Tapi, kami sama sekali tidak takut,” kata pelatih asal Belanda tersebut.
Posisi tuan rumah juga menjadi keuntungan bagi Iran. Carlos Queiroz, pelatih timnas Iran, sebelumnya mengimbau agar publik sepakbola di Iran datang berduyun-duyun ke Stadion Azadi guna memberikan dukungan penuh kepada tim Melli.
Sementara, Indonesia sebaliknya terancam tampil tanpa dukungan suporternya. Fans Indonesia yang berdomisili di Iran, khususnya di Qom, menyatakan tidak yakin untuk bisa mendukung timnas secara langsung di Stadium Azadi. Ini karena koordinasi pihaknya dengan KBRI di Teheran masih belum tuntas.
Terlepas dari masalah tersebut, pemain timnas Indonesia tak gentar menghadapi Iran bersama suporternya tersebut.
“Masalah suporter Iran, tidak kami khawatirkan. Justru yang kami khawatirkan adalah cuaca dingin,'' kata kapten Firman Utina. ''Karena, cuaca dingin akan mempersulit pernafasan. Terlebih timnas belum terbiasa bermain dengan cuaca dingin.''