REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Prya Ramadhani, membantah adanya pemberitaan seputar penerimaan dana dari Fauzi Bowo kepada partainya.
"Hal itu tidak benar," ucap Prya saat dihubungi, Senin (5/9). Menurutnya, untuk apa Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, membeli suara dari partainya, sedangkan Golkar saja tidak memiliki suara. "Suara itu kan adanya di rakyat," ujarnya.
Dirinya juga membantah orang yang memberi informasi ke Wikileaks, Dadan Irawan, merupakan anggota DPP Partai Golkar. "Tidak ada anggota Partai Golkar yang bernama Dadan Irawan, saya rasa WikiLeaks salah informasi," tuturnya.
Informasi Wikileaks yang menyebut empat partai besar menerima dana senilai Rp 5 miliar dari Fauzi Bowo saat Pemilukada DKI Jakarta pada 2007 silam. Situs Wikileaks kembali merilis bocoran kawat diplomatik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.
Salah satu dokumen tertanggal 25 April 2007 khusus membahas mengenai praktik politik uang dalam Pilkada DKI Jakarta 8 Agustus 2007. Di situ disebutkan, politik uang berperan besar dalam semua pemilihan gubernur di Indonesia.
Berdasarkan dokumen tersebut, anggota DPP Partai Golkar Dadan Irawan, menyebut, calon gubernur ketika itu, Fauzi Bowo, membeli dukungan dari tiga dari empat partai terbesar di Jakarta seharga Rp 5 miliar untuk memenangkan Pilkada Jakarta. Ketiga partai tersebut adalah Partai Demokrat, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Golkar.