REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI sedang menelusuri keberadaan relawan medis RI, Aisha Wardhana, yang dikabarkan hilang di Somalia sejak Minggu (4/9) malam, kata juru bicara Kemlu Michael Tene.
"Kemlu sedang melakukan upaya mencari tahu keberadaan relawan medis tersebut melalui jaringan dengan KBRI di Naerobi," kata Tene ketika dihubungi melalui telepon, Senin (5/9).
Selain itu, Kemlu juga menelusuri keberadaan keluarga Aisha di Indonesia untuk memastikan keberangkatannya ke Somalia. "Sampai saat ini, data mengenai keberangkatannya ke Somalia masih belum tercatat di kami," tambah Tene yang sedang berada di luar negeri.
Sementara itu, direktur eksekutif Komite Indonesia untuk Solidaritas Somalia (KISS), Syuhelmaidi Syukur, mengatakan Aisha Wardhana tidak termasuk dalam tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang diberangkatkan pada 19 Agustus lalu.
"Awalnya Aisha mengundurkan diri untuk diberangkatkan ke Somalia karena keperluan pribadi. Kemudian pada 29 Agustus, tim ACT yang sudah berada di Somalia mendapat telpon dari Aisha yang ingin menyusul ke Somalia," kata Syukur.
Dia menambahkan Aisha berada di Qatar ketika menghubungi tim ACT di Somalia, sehingga nama Aisha Wardhana tidak tercatat oleh KISS. "Kami menerima kabar diculiknya Aisha Minggu (4/9) malam dari pemandu lokal kami selama di Afrika, Charles Etoundi. Dia mengatakan penculik Aisha adalah orang-orang bersenjata," tambahnya.
Menurut Syukur, kabar terkini yang diterima KISS mengatakan Aisha telah dibebaskan dan berada di Johannesburg, Afrika Selatan. "Namun, hingga saat ini kami belum bisa berkomunikasi langsung dengan Aisha," kata Syukur.
Tim ACT merupakan tim kemanusiaan yang diberangkatkan oleh KISS untuk membantu bencana kelaparan di Somalia. Tim tersebut beranggotakan Imam Akbari (manager), dr. Adji Suranto, Sp.A., dr. Nahdlatul Ulami atau Nilam, dan Andika (tim logistik). "Rencananya tim akan kembali ke tanah air
dalam pekan ini," tambah Syukur.