REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mantan Kapolri yang juga Kepala BIN Jenderal (Purn) Sutanto membantah pemberitaan WikiLieks yang menyatakan Ia mendanai pergerakan Front Pembela Islam (FPI). Menurutnya pemberitaan tersebut sama sekali tidak benar.
"Tanya pada mereka, Tidak benar semua itu," tegasnya, di Kompleks Istana Negara, Selasa (6/9).
Sebelumnya Wikileaks kembali membocorkan sejumlah dokumen rahasia Amerika Serikat yang terkait dengan Indonesia. Dalam dokumen terbarunya itu, Wikileaks memaparkan mengenai hubungan antara polisi dengan ormas Front Pembela Islam (FPI).
Selain mengungkapkan mengenai FPI yang dijadikan 'attack dog' Polri, telegram rahasia itu juga mengungkapkan bahwa mantan Kapolri yang kini menjadi Kepala BIN, Jenderal (Purn) Sutanto, adalah tokoh yang telah mendanai FPI.
Pendanaan dari Sutanto itu diberikan sebelum serangan yang dilakukan FPI ke Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, pada Februari 2006 silam. Namun kemudian Sutanto menghentikan aliran dananya setelah serangan terjadi. "Tidak ada yang gitu, Tidak pernah ada membiayai FPI," tegasnya kembali.