REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA - Abah Anom semasa hidupnya dalam mengajarkan ilmu tentang agama Islam kepada para santrinya selalu mengutamakan tentang berdzikir untuk kebaikan manusia.
Berdasarkan keterangan para santri Suryalaya, Abah Anom dalam mengajarkan ilmu tentang agama kepada santrinya lebih mengutamakan berdzikir. Berzikir yang sesuai perintah dalam ajaran Al Quran dan Hadits terus digalakkan oleh Abah Anom. Ini juga dilakukannya kepada masyarakat umum yang pernah bertemu dengannya.
"Beliau meminta untuk berdzikir itu berdasarkan Al Quran dan Hadits Nabi Muhammad SAW. Lagi makan lagi aktivitas apaun harus berzikir," kata salah seorang mantan santri Inabah, Ade RC (38) disela-sela melayat Abah Anom di Pesantren Suryalaya. Apa yang diucapkan Abah Anom kepada santrinya itu, kata Ade, tidak terlepas dari ucapan memerintahkan berdzikir agar selalu ingat kepada Allah SWT.
Dzikir yang disarankan Abah Anom itu yakni dzikir hati dan dzikir diucapkan. Dzikir hati tidak diketahui oleh siapapun melainkan oleh dirinya sendiri yang berucap dalam hati, sedangkan dzikir ucap diucapkan dengan menyebut "La llahaillallah".
"Dengan dzikir setiap waktu, kata Abah Anom, untuk terus mengingat Allah, sehingga dengan mengingat Allah, ketika mau berbuat jahat itu akan merasa malu sendiri," kata Ade yang sekarang menjadi anggota Polisi di Polres Kabupaten Tasikmalaya.
Ia mengatakan Pesantren Suryalaya lebih fokus membawa kehidupan manusia menjadi lebih baik melalui pembinaan yang dilakukan di pondok Inabah, sebagai tempat rehabilitasi manusia yang jauh dari ajaran agama Islam.