REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Kementrian Luar Negeri Turki memberi waktu kepada pejabat tinggi diplomat Israel hingga Rabu untuk meninggalkan negara itu. Ultimatum itu diberikan menyusul langkah Turki menurunkan hubungan diplomatik dengan Israel hanya setara sekretaris atasi, tingkat terendah dalam hubungan luar negeri antara negara.
Menurut Radio Israel, Senin (5/9) semua diplomat tinggi Israel diusir sebagai tanggapan penolakan Israel untuk meminta maaf atas serangan terhadap kapal bantuan ke Gaza, Mavi Marmara, 2010 lalu. Serangan itu telah menewaskan 9 warga turki.
Mereka yang diusir termasuk duta besar Israel, Sekretaris kedua, konsul dan atase militer. Namun konsulat Israel tetal diizinkan tinggal.
Dalam langkah serupa, sumber-sumber di Isrel menyebut bahwa Israel juga mengusit tiga diplomat tertinggi Turki. Pekan lalu Turki memutuskan mengusir duta besar Israel dan menurunkan tingkat hubungan setelah Israel menolak tuntutan Turki untuk meminta maaf atas serangan terhada kapal yang hendak membantu warga Palestina di Jalur Gaza dari himpitan blokade.
Masih dalam rangkaian sanksi, Turki juga berencana membawa Israel ke Pengadilan Internasional untuk menggugat tindakan blokade terhadap Gaza serta beberapa tentara dan pejabat yang terlibat dalam serangan terhadap Mavi Marmara.