REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKBASUNG--Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, masih kekurangan sebanyak 1.000 tenaga guru dan 300 tenaga medis , kata Bupati setempat Indra Catri, Rabu.
"Untuk memenuhi kekurangan tersebut, saat ini kami sedang berkoordinasi dengan Kemenpan agar diberi peluang untuk menerima calon PNS tahun 2011 meskipun ada moratorium," katanya di Lubukbasung, Rabu.
Indra menerangkan, ke 1.000 guru tersebut akan ditempatkan di 93 Sekolah Dasar (SD), 58 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 23 SMA dan 11 SMK, sedangkan tenaga medis akan didistribusikan ke 35 Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Puskemas serta RSUD Lubukbasung.
Untuk mengisi kekosongan tersebut, Pemkab Agam menggunakan tenaga honor dan sukarela dengan pembiayaan melalui APBD untuk tenaga honor sedangkan guru dengan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Selain kekurangan tenaga medis dan guru, kabupaten ini juga mengalami kekurangan pegawai untuk teknis dan lainnya yang jumlahnya mencapai 3.000 orang.
Saat ini, Kabupaten Agam memiliki PNS sekitar 9.000 orang dengan belanja pegawai mencapai Rp516,2 miliar atau 71,75 persen dari total APBD. Dari belanja pegawai, Pemkab Agam tidak bisa lagi melakukan seleksi CPNS sesuai Surat Keputusan Bersama tiga menteri, yakni Menteri Dalam Negeri, Menpan dan Menteri Keuangan bahwa daerah yang belanja pegawainya di atas 50 persen tidak bisa melakukan seleksi CPNS.
Dengan adanya kekurangan tersebut, pihaknya berharap pemerintah pusat memberikan perlakuan khusus untuk Kabupaten Agam dalam penerimaan CPNS tahun ini.
Untuk mengatasi tingginya belanja pegawai ini, pihaknya akan melakukan penghematan dan melakukan efisiensi pegawai dengan menekan biaya operasinal pegawai.
Pemkab Agam pada tahun 2010 memperoleh alokasi penerimaan CPNS sebanyak 185 orang, yang terbagi atas tenaga guru 93 orang, tenaga kesehatan 53 orang dan tenaga teknis 39 orang.